Rambo Asli Ternyata Pejuang Taliban Afghanistan

Rambo Asli Ternyata Pejuang Taliban Afghanistan

Salah satu adegan paling terkenal dari film aksi Rambo adalah saat si jagoan memberondong musuh dengan dua buah senapan mesin seri PK sambil berdiri. Rupanya kemampuan seperti itu bukan hanya dimiliki tokoh rekaan.

Pengguna Internet sedang ramai membicarakan video Pejuang Taliban yang beredar di banyak situs. Milisi tak disebut namanya ini bisa menggunakan dua senapan mesin sambil berdiri tanpa kesulitan berarti, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Minggu (29/7).

Dia bahkan sempat menembakkan satu senapan dengan satu tangan saja. Video ini kemungkinan direkam dua tahun lalu di pusat pelatihan Taliban, sebelah utara Afghanistan.

Kekuatan pria itu tentunya luar biasa, sebab senapan mesin seri PK biasanya diletakkan di tanah dengan penyangga karena berat sekali. Senjata api produksi pabrikan Kalashnikov Rusia ini memiliki berat bersih 12 kilogram, belum termasuk bobot amunisinya yang bisa mencapai 4 kilogram.

Pertama kali dibuat pada 1969, senapan mesin seri PKM didesain mampu menghancurkan instalasi dan kendaraan bergerak, maksimal 1,5 kilometer. Sekarang, seri PKM dan varian modifikasinya banyak beredar di negara-negara bekas Uni Soviet, termasuk Afghanistan.

Film Rambo: First Blood part II produksi 1985 terkenal ke seluruh dunia akibat adegan-adegan konyol yang mengagumkan pada masanya. Bintang utama Sylvester Stallone digambarkan mampu menembakkan Kalashnikov sambil berlari, membantai milisi Vietkong saat Perang Vietnam. Tidak tanggung-tanggung, karakter ini juga mampu menggotong bazoka sendirian.

Namun, berdasarkan sumber the Daily Mail, si pejuang menyerupai Rambo ini telah tewas akibat serangan udara Amerika Serikat tahun lalu.

Hingga kini, pertempuran di Afghanistan masih terus terjadi. Banyak pengamat menilai kelompok garis keras Taliban tidak melemah meski perang telah berlangsung satu dekade. Tahun ini saja, sebanyak 254 serdadu Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tewas akibat serangan kelompok itu. Padahal Amerika berencana menarik pasukan secara bertahap hingga 2014.(fq/merdeka)