Bulan Ramadhan menjadi bulan pemersatu antara Muslim Sunni dan Muslim Syiah di Irak. Mereka melupakan perbedaan sektarian yang belakangan meluas menjadi aksi-aksi kekerasan dan merayakan hadirnya bulan Ramadhan dengan berdoa bersama dan saling berbagi makanan.
"Kami tidak punya makanan yang berlebihan untuk dibagi, tapi cukuplah untuk menunjukkan bahwa kami hidup dalam damai, jauh dari pertikaian soal kekuasaan di Irak, " kata Salman Abdul-Muta’al, warga Baghdad.
Ia juga mengaku bahagia melihat anak-anak bermain bersama tanpa perlu merasa khawatir akan perbedaan aliran agama mereka. "Saya katakan pada anak-anak saya agar mereka tindak membicarakan masalah agama dan perbedaan Suni-Syiah. Mereka saya ingatkan bahwa Islam itu satu, meski ada orang yang berpikiran lain, " sambung Salman.
Sunni dan Syiah di Irak berbeda dalam menentukan awal bulan Ramadhan. Muslim Sunni mulai berpuasa pada hari Senin (1/9) sedangkan Muslim Syiah pada hari Selasa.
Warga Baghdad lainnya, Feiraz al-Raffi mengatakan bahwa perpecahan sektarian di Irak bernuansa politis. Karena selama bertahun-tahun, rakyat Irak tidak pernah khawatir tentang perbedaan sekte. "Kita harus menunjukkan pada setiap orang bahwa kita adalah rakyat Irak seperti Irak yang dulu. Tak ada waktu yang lebih baik selain di bulan Ramadhan ini. Keluarga-keluarga Sunni-Syiah, saling berbagi makanan, kebahagiaan dan kesedihan, " kata al-Raffi.
"Kami ingin menunjukkan pada anak-anak kami tentang Irak yang sebenarnya dan berusaha menghapus perbedaan-perbedaan dalam pikiran mereka, yang diciptakan kelompok-kelompok terisolasi di negeri kami, " tambahnya.
Rakyat Irak yang mengungsi juga sudah banyak yang kembali ke rumahnya. "Kami tahu semua ini belum berakhir, tapi setidaknya, denga perlindungan agama kami merasa lebih nyaman dan aman, " ujar Omar Rawi yang tinggal di distrik Masour.
Kebahagiaan juga diungkapkan Bahira Muhammad, ibu dari tiga anak, melihat banyak tetangganya yang selama dua tahun ini pergi, satu persatu kembali ke rumahnya. "Ini memberikan motivasi yang besar buat saya selama bulan Ramadhan, " ujarnya. (ln/iol)