Warga kota Beirut, ibukota Libanon bersuka cita. Secercah harapan akan kedamaian kembali menyinari hidup mereka menyusul kesepakatan politik antara kelompok pro-pemerintah dan kelompok oposisi untuk mengakhiri konflik di negeri itu.
Kehidupan seolah kembali berdenyut di kota Beirut, para pemilik restoran memulai kembali bisnis mereka, truk-truk yang membawa berbagai barang kebutuhan sudah kembali lalu-lalang. "Hari ini adalah hari yang patut dirayakan, " kata Hassan Jaffal seorang pemilik restoran.
Jaffal bersama dengan para pemilik kafe dan restoran lainnya dan warga kota Beirut hari ini mengungkapkan kegembiraannya dengan melepas ribuan balon berwarna putih, lambang perdamaian.
Bilal Bandakji, warga Beirut yang memiliki lima restoran mengatakan akan segera merekrut dan melatih pegawai baru untuk bekerja di restorannya. Selama situasi kota Beirut memanas karena pertikaian politik, Bandakji terpaksa memberhentikan atau memindahkan sebagian pegawainya ke restorannya di Dubai.
"Kami akan membuka satu dapur untuk lima restoran kami… merekrut dan melatih staff baru. Kami harus memulainya dari awal. Kami tidak pernah berharap konflik ini berjalan hingga 550 hari. Serangan Israel saja cuma 33 hari dan pada saat itu, tidak semua restoran saya tutup, " kata Bandakji.
Namun ia yakin kehidupan di kota Beirut akan kembali normal. Oleh sebab itu ia tidak segan-segan mengeluarkan dana hingga 1, 5 juta dollar untuk biaya sewa tempat lima restorannya.
Keyakinan itu juga dilontarkan Fadi Karam, pengusaha restoran dan klub malam di kota Beirut yang mempekerjakan sekitar 200 pegawai. "Kami percaya dengan negara ini… dan mereka yang pergi pasti akan kembali, " kata Karam yang tidak mau memindahkan lokasi bisnisnya. Selama krisis politik di Libanon, Karam meninggalkan negerinya selama hampir lima bulan.
Selain restoran, beberapa kafe juga sudah buka meski masih dalam kondisi seadanya. Seorang pegawai di Michaud Cafe mengatakan, untuk saat ini mereka hanya menyediakan air putih dan kopi. Tapi dalam dua hari mendatang, menu kafe yang lain siap dijajakan.
Banyak warga Libanon dari luar kota datang ke kota Beirut, begitu mendengar bahwa telah tercapai kesepakatan damai antara pemerintah dan kelompok oposisi pada Rabu kemarin. Beberapa di antara mereka bahkan ada yang mencucurkan airmata, mereka saling berpelukan, suara-suara lonceng gereja berdentang di tengah kota. Para pengedara mobil dan motor membunyikan klaksonnya tanda gembira. Senyum dan rasa lega terlihat dari wajah warga Libanon.
"Akhirnya, ada harapan. Nampaknya para pemimpin politik kita sudah terbangun dari tidurnya dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap rakyatnya, " kata Elias Rashid, salah seorang warga Beirut. (ln/al-arby)