Warga Irak di Baghdad menyiapkan "pesta" untuk merayakan penarikan mundur pasukan AS dari kota-kota dan desa-desa di Irak setelah hampir enam tahun AS bersama pasukan koalisinya menjajah Irak setelah melakukan agresinya untuk menumbangkan pemerintahan Saddam Hussein pada bulan Maret 2003 lalu.
Warga Irak menyebutnya sebagai pesat untuk "hari kedaulatan nasional" yang akan rencananya akan digelar hari Senin depan di Taman Zawra-taman terbesar di Baghdad-pada pukul 06.00 sore waktu setempat. Acaranya diisi dengan pagelaran musik dan pembacaan puisi. Setelah itu, para remaja puteri akan memberikan lambaian tangan pada konvoi pasukan AS sebagai simbol mundurnya mereka dari Negeri 1001 malam itu.
AS menarik pasukannya berdasarkan kesepakatan kerjasama keamanan antara pemerintah Irak dan AS. Pasukan sudah ditarik seluruhnya paling lambat pada hari Kamis lusa. Bersamaan dengan itu, pemerintah Irak menetapkannya sebagai hari libur nasional.
Perdana Menteri Irak Nouri Al-Maliki sudah mengingatkan rakyat Irak bahwa kelompok-kelompok pemberontak dan milisi kemungkinan akan melakukan aksi-aksi kekerasan untuk merongrong pemerintah, menjelang batas waktu penarikan mundur pasukan AS tanggal 30 Juni 2009. Namun Maliki dan jajaran pejabat pemerintahan Irak meyakinkan rakyatnya bahwa 750.000 tentara dan polisi Irak, mampu menjaga keamanan dalam negeri Irak dari ancaman kelompok-kelompok pro-Al-Qaidah dan pasukan yang setia pada Saddam Hussein.
Menjelang batas waktu penarikan mundur pasukan AS, terjadi sejumlah aksi serangan bom di sejumlah kota di Irak, antara lain di Kirkuk yang menewaskan 72 orang dan melukai lebih dari 200 orang dan serangan bom di Kota Al-Sadr yang menewaskan 62 orang dan melukai 150 orang.
"Kami meyakinkan rakyat Irak bahwa pasukan Irak siap dengan misinya mengamankan Irak, meski terjadi beberapa pelanggaran keamanan. Kami yakinkan rakyat bahwa pasukan Irak sekarang lebih stabil dan solid," tukas Al-Maliki. (ln/aby)