Raja Saudi Abdullah bin Abdulaziz mendesak para ulama pada hari Jumat untuk mengambil sikap bersatu melawan “teroris” yang mengatasnamakan agama Islam dan mencela “ketidakpedulian” masyarakat internasional untuk apa yang ia sebut sebagai “kejahatan perang” yang dilakukan di Jalur Gaza.
Dunia Muslim “akan melalui fase bersejarah dan rentan,” kata raja Saudi dalam sebuah pernyataan yang dibacakan langsung oleh pembaca berita di televisi negara Saudi.
“Para teroris berpikir bahwa mereka telah kuat , tetapi itu hanyalah delusi,” kata Raja Saudi , dan ia menambahkan bahwa, “Adalah yang memalukan dan tercela bahwa teroris ini melakukan semua ini atas nama agama.”
Raja Abdullah menegaskan bahwa Islam adalah “tidak bersalah” atas tindakan “perbuatan terorisme ” dan mengatakan bahwa “mereka telah mendistorsi citra Islam yang murni dengan mengoleskan dengan segala macam sifat buruk dengan tindakan mereka.”
Raja Abdullah mengatakan, “Terorisme memiliki banyak manifestasi, yang paling berbahaya adalah negara yang menjadi pelaku terorisme.”
Ia juga menyoroti bagaimana “darah saudara kita di Palestina sedang tumpah,” ia mengatakan kedua kelompok (Hamas maupun Israel ) adalah negara-negara yang melakukan tindakan teror.
“Semua ini terjadi di bawah mata dan telinga masyarakat internasional, termasuk di bawah pengamatan organisasi hak asasi manusia,” kata raja, ia menambahkan bahwa “kejahatan perang” sedang dilakukan di Gaza.
“Mereka yang gagal untuk melaksanakan tanggung jawab sejarah melawan terorisme … akan menjadi korban pertamanya, ‘raja Saudi itu memperingatkan.(Arby/Dz)