Raja Saudi Desak Barat Ubah Pandangan Negatif tentang Islam

Raja Arab Saudi, Raja Abdullah bin Abdulaziz  minta masyarakat dunia, terutama Barat untuk mengubah cara berpikir mereka tentang Islam dan lebih meningkatkan toleransi antar umat beragama.

Pesan itu akan disampaikan dalam pembukaan pertemuan Dewan Umum PBB yang akan membahas tentang isu-isu terkait hubungan antar umat beragama, budya dan perdamaian.

Menurut Jamal Khajoggi, editor surat kabar Saudi al-Watan dan anggota delegasi yang akan menemani Raja Abdullah, Raja Saudi akan menegaskan spirit Islam sebagai agama yang mengajarkan perdamaian. "Raja Abdullah ingin menyampaikan pesan pada dunia Barat untuk mengubah pandangan mereka bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan perang dan teror," kata Khajoggi.

Pertemuan Dewan Umum PBB itu sendiri merupakan insiatif Raja Abdullah, yang akan berlangsung selama dua hari pada hari Rabu dan Kamis. Pertemuan itu akan dihadiri oleh para pemimpin dari 60 negara, antara lain Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, Presiden AS George W. Bush, Perdana Menteri Inggris Gordon Brown dan Presiden Afghanistan Hamid Karzai.

Mengawali pertemuan itu, hari Selasa malam Sekjen PBB Ban Ki-moon melakukan jamuan makan malam untuk para peserta pertemuan. Dalam jamuan tersebut, untuk pertamakalinya Raja Saudi berada dalam satu ruangan dengan Presiden Israel Shimon Peres dan Menlu Israel Tzipi Livni, sebuah pemandangan yang jarang terjadi apalagi Saudi tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

Laporan stasiun televisi al-Arabiya menyebutkan, Raja Abdullah duduk berdampingan dengan sekjen PBB sedangkan Presiden Israel duduk di meja tak jauh dari meja Raja Abdullah. Meski demikian, sejumlah pejabat pemerintahan Saudi mengatakan, tidak ada rencana pertemuan antara Raja dan Presiden Israel. (ln/aby)