Kerajaan Saudi Arabia menolak pemberitaan yang menyebut pihaknya melakukan komunikasi dan pertemuan dengan sejumlah petinggi Israel. Harian Israel Yodiot Aharonot, sebelumnya memberitakan adanya pertemuan rahasia antara PM Israel Ehud Olmart dan petinggi Saudi yang tidak lain raja Saudi Abdullah bin Malik Abdul Aziz.
Pemberitaan itu secepat kilat beredar di berbagai situs Arab dan memunculkan reaksi keras kaum Muslimin. Harian berbahasa Ibrani itu menyebutkan Olmert memang telah bertemu Raja Saudi sekitar sepuluh hari lalu, dan dalam pertemuan itu dihadiri pula oleh sejumlah keluarga kerajaan Saudi.
Kantor berita Saudi secara resmi melalui menlu Saudi menyampaikan, “Tidak benar sama sekali pemberitaan yang dilansir oleh media Israel dan Qatar beberapa waktu terakhir, soal adanya hubungan dan pertemuan antara petinggi kerajaan Saudi dan Israel.” Ia menjelaskan bahwa pemberitaan itu memang sudah aneh sejak awalnya mengingat kerajaan Saudi selama ini melakukan peran-peran yang dilakukan kerajaan secara terbuka. “Jadi tidak ada yang diumumkan sementara di sisi lain ada yang dirahasiakan,” ujarnya.
Menurut media Israel, pertemuan antara petinggi Israel dan Saudi, membicarakan prospek perdamaian di Timur Tengah dan pola hubungan antara Saudi dan Isrel. Selain itu dibicarakan pula dukungan Iran kepada Hizbullah Libanon serta obsesi nuklir Iran yang memunculkan ketakutan bagi Riyadh. Yodiot Aharonot menyimpulkan pula bahwa pertemuan itu berlangsung atas restu AS, tapi harian terkemuka Israel itu tidak menyebutkan detail lokasi pertemuan mereka.
Penolakan yang disampaikan raja Saudi, disusul dengan penolakan PM Israel Olmert. Ia menyatakan bahwa dirinya tidak pernah bertemu dengan raja Saudi dan belum pernah juga bertemu dengan staf kerajaan Saudi. Tapi Olmert menyatakan simpatik dan senang dengan kebijakan Saudi Arabia selama ini yang disebutkan sebagai kebijakan yang bertanggung jawab. (na-str/iol)