Eramuslim.com – Raja Yordania Abdullah II sangat marah atas eksekusi mati pilotnya oleh Mujahidin Suriah-Irak kemarin dan mengancam pihaknya akan memberi balasan yang sangat keras.
Lewat video yang diyakini keasliannya, Letnan Moaz al-Kasasbeh dieksekusi mati dengan cara dibakar hidup-hidup. Kasasbeh sebelumnya juga telah melancarkan serangan dengan pesawat F-16nya yang menyebabkan banyak penduduk sipil Suriah, anak-anak dan perempuan, menemui ajal dengan terpanggang hidup-hidup.
Moaz al-Kasasbeh, berusia 26 tahun, ditangkap oleh mujahidin pada tanggal 24 Desember 2014 setelah jet tempur F-16 yang diterbangkannya jatuh di Suriah Utara. Saat itu ia sedang terlibat dalam operasi militer menyerang mujahidin di bawah pimpinan AS.
Raja Abdullah II tegaskan, kematian Moaz di tangan militan tidak akan sia-sia. Pernyataan ini dilontarkan Raja setelah menggelar pertemuan pentingn dengan kepala keamanan.
Raja Abdullah sebelumnya juga mempersingkat perjalanannya di Amerika Serikat sehari setelah ISIS mempublikasi video eksekusi mati yang keji itu. Video itu diduga dibuat satu bulan lalu.
Setelah eksekusi mati pilot mereka dipublikasikan, Yordania yang geram langsung mengeksekusi mati dua terpidana, termasuk seorang mujahidah, Sajida al-Rishawi. Perempuan berkebangsaan Irak ini sempat hendak dijadikan alat barter Moaz al-Kasasbeh.
Al Jazeera melaporkan, Yordania telah berjanji untuk hidup semati dengan Amerika. “Darah martir Moaz al-Kasasbeh tidak akan sia-sia. Respon dari Yordania dan tentaranya setelah apa yang terjadi pada anak kami tercinta akan sangat keras,” ujar Raja Abdullah II. Raja Yordania yang notabene beragama Islam agaknya lupa, berjuang membela kaum kafir memerangi umat Islam itu ganjarannya pasti neraka jahanam, bukan yang lain. Mereka inilah yang dikatakan Allah Swt sebagai orang yang menjual akherat demi mendapatkan dunia. (rz)