Eramuslim.com – Kisah raja Arab Saudi yang dibunuh, Raja Faisal bin Abdul Aziz bin Abdurrahman as-Saud, hingga kini masih menjadi misteri. Raja Arab Saudi itu dibunuh keponakannya sendiri, Pangeran Faisal bin Mussaid.
Raja Faisal dikenal sebagai raja Arab Saudi yang memiliki pengaruh besar bagi kerajaan itu. Dia disebut sebagai raja yang membawa Arab Saudi ke arah modernisasi. Raja Faisal adalah raja pertama yang menghapus sistem perbudakan di kerajaan itu.
Dia dikenal sangat pro-Palestina. Raja Faisal termasuk yang tidak setuju dengan Amerika Serikat (AS) yang selalu membela Israel. Padahal, sudah jelas Israel yang merampas tanah Palestina hingga saat ini. Raja Faisal selalu tidak setuju dengan perampasan tanah Palestina oleh Israel.
Raja Faisal pernah melakukan tindakan ekstrim untuk menunjukkan keberpihakannya kepada Palestina. Dia pernah memboikot suplai minyak ke negara-negara barat yang membuat mereka mengalami krisis minyak pada 1973.
Sang raja ditembak oleh keponakannya, Pangeran Faisal bin Mussaid. Penembakan itu berlangsung di acara kerajaan. Penembakan itu dilakukan Pangeran Faisal bin Mussaid dari jarak dekat yang ke bagian kepala Raja Faisal. Hal itu membuat seisi istana kaget.
Penjaga kerajaan pun langsung menahan Pangeran Faisal bin Mussaid. Raja Faisal langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Raja Faisal masih hidup ketika dalam perjalanan ke rumah sakit. Sayangnya, lukanya terlalu parah sehingga membuat dia meninggal dunia di rumah sakit.
Raja Faisal meninggal di usia 69 tahun. Hal ini membuat seisi kerajaan Arab Saudi bertanya-tanya siapa dalang di balik ini semua.