Seorang Rabi Yahudi, Erick Yoffie yang juga ketua gerakan Yahudi terbesar di AS menghimbau kerjasama dengan kaum Muslimin di AS. Ia menyatakan seharusnya Yahudi dan Islam bisa melewati perbedaan dan perpecahan yang selama ini terjadi, dan sama-sama menjauhi aksi kekerasan. Kaum minoritas Muslim AS pun menyambut seruan ini.
Rabi Erick, ketua Union for Reform Judaism, dalam pidato pembukaan yang ia sampaikan pada Konferensi Tahunan Organisasi Islam di Amerika Utara (ISNA) di Chicago (1/9), mengatakan, “Misi bersama kita adalah memperkuat dan saling membantu untuk menghadapi kalangan ekstrim, juga bekerjasama untuk menanamkan nilai-nilai keadilan dan kecintaan antara Yahudi dan Islam. ”
Yoffie dalam kesempatan ini, mengajak kedua belah pihak, Yahudi dan Islam untuk membangun jembatan dialog. Ia menyinggung kondisi orang Yahudi yang sama sekali tidak tahu tentang Islam. Dan karenanya, ia meminta kepada orang Yahdi untuk bisa memulai dialog dengan tetangga mereka kaum Muslim guna berbicara apa yang terkait dengan kekuatan ruhani Islam dan kecintaan orang Islam terhadap agama mereka. Ia mengatakan, “Orang Amerika sangat penting untuk mengetahui gambaran tentang Islam yang jauh dari fitnah dan penyimpangan yang merusaknya, yang antara lain disebabkan kalangan teroris di mana mereka memperburuk imej Islam karena mengatasnamakan Islam melalui berbagai media massa. ”
Menurut Yoffie, pihaknya kini telah mulai melakukan diskusi bersama sejumlah pemimpin Muslim guna menggelar dialog dan bekerjasama di masa mendatang, agar muncul kesalingpahaman antara Muslim dan pemeluk Yahudi. Yoffie menggagas pula pembentukan front bersama untuk mendorong pemerintah agar bisa berpihak secara adil menyikapi berbagai krisis di dunia, termasuk berharap agar konflik luar Amerika tidak terlalu mempengaruhi hubungan antara Muslim dengan Yahudi. “Apakah orang-orang Yahudi dan kaum Muslim akan menghadirkan konflik di Timur tengah ke Amerika?” tanya Yoffie.
Pihak Islam, diwakili oleh Saed Sayyid, yang juga direktur ISNA (Islamic Society of North America) menyambut seruan Yoffie. Di hadapan sekitar 30 ribu Muslim yang menjadi peserta konferensi ISNA, ia mengatakan, “Kebersamaan ini yang sudah lama ditunggu. Apakah hari ini akan menjadi sejarah baru? Mengapa kita perlu menanti sekian lama?”
ISNA merupakan organisasi Islam yang beranggotakan 100 ribu orang, dan membawahi sekitar 300 organisasi Islam di Kanada dan AS. Di AS sendiri ada sekitar 6-7 juta Muslim, atau sama dengan sekitar 3% dari total penduduk yang mencapai angka 300 juta orang. (na-str/iol)