Rabbi-Rabbi Ekstrim Yahudi Keluarkan Dekrit Pembunuhan terhadap Warga Arab-Israel

Aksi penembakan ke sebuah seminari Yahudi berbuntut pada rencana aksi balas dendam kelompok ultra-nasionalis Yahudi terhadap warga Arab Israel, setelah sejumlah rabbi ektrimis mengesahkan pembunuhan terhadap orang-orang Arab Israel menyusul insiden penembakan itu.

Salah seorang tokoh yang menjadi incaran kelompok ultra-nasionalis Yahudi adalah Syaikh Raed Salah, ketua Gerakan Islam di Israel. Pada Radio A-shams hari Kamis (13/3), Syaikh Raed Salah mengungkapkan bahwa ia sudah mendengar kabar bahwa kelompok ultra-nasionalis sedang merencanakan pembunuhan terhadap dirinya.

"Informasi ini saya terima dari sumber yang bisa dipercaya dan kami sudah melaporkannya ke kepolisian distrik Yerusalem, " ujarnya.

Syaikh Raed Salah membantah tudingan bahwa ia sengaja mengarang cerita tentang rencana pembunuhan itu untuk mengalihkan penyelidikan polisi atas dirinya dalam kasus pidato yang disampaikannya bulan Februari tahun 2007 di mana ia mengajak bangsa Arab dan Muslim untuk melindungi Masjid Al-Aqsha dari kehancuran akibat penggalian yang dilakukan Israel.

Juru bicara Gerakan Islam di Israel Zahy Nujeidat membenarkan bahwa sejumlah rabbi ektrimis telah mengeluarkan maklumat yang mengesahkan pembunuhan atas Salah dan warga Arab-Israel lainnya sebagai balasan atas aksi serangan ke seminari Yahudi Merkaz Harav pekan lalu.

"Begitu dekritnya keluar, kami di Gerakan Islam memahami bahwa orang yang dimaksud adalah Syaikh Salah, tokoh yang dikenal terkait dengan kampanye untuk Masjid al-Aqsha, " kata Nujeidat pada Yedioth Ahranoth.

Syaikh Salah yang pernah menjadi walikota Umm al-Fahm pada era tahun 1990-an ini, pernah ditangkap dan ditahan Israel pada tahun 2003 dengan tuduhan memberikan bantuan dana pada Hamas. Dua tahun kemudian ia dibebaskan dan banyak mengungkap tentang pelecehan dan tindakan sewenang-wenang yang dialami warga Palestina di penjara-penjara Israel.

Saat ini, Syaikh Raed Salah sedang giat mengkampanyekan perlindungan terhadap al-Aqsha dan Kota al-Quds dari kehancuran akibat penggalian yang dilakukan Israel di bawah masjid suci ketiga umat Islam itu. Ia juga mengungkap rencana Israel untuk membangun sinagog yang megah bulan Januari lalu, di jantung al-Haram al-Sharif.

Informasi rencana pembunuhan kelompok ultra-nasional Yahudi terhadap warga Arab-Israel mencuat dari berita yang disiarkan oleh televisi nasional Israel sendiri. TV Israel itu dalam laporannya beberapa hari lalu mengatakan bahwa dua rabbi yang sangat berpengaruh, salah satunya dari seminari Harav, menggelar pertemuan awal pekan kemarin dengan sejumlah mantan siswa seminari yang pernah ikut dinas militer dan punya pengalaman tempur. Pertemuan itu, menurut televisi tersebut, membahas rencana balas dendam atas serangan ke seminari dan targetnya adalah seorang tokoh Arab yang erat kaitannya dengan Masjid al-Aqsha.

Seruan balas dendam juga dilontarkan sekelompok rabbi sayap kiri. Surat kabar Haaretz melaporkan, selebaran yang isinya menyerukan agar orang-orang Yahudi melakukan aksi balas dendam di tempel di kawasan Kiryat Moshe yang letaknya dekat dengan seminari Harav. (ln/iol)