Rabbi terkemuka Israel mengecam politisi anti-Islam Belanda Geert Wilders dan partainya yang mendukung undang-undang larangan menyembelih hewan untuk umat Yahudi dan menuduh Wilders ingin mengusir komunitas Yahudi di Belanda.
Wilders mulai terkenal saat pria berambut pirang itu menyuarakan kecamannya terhadap kebangkitan Islam di Eropa. Wildeers dalam pernyataannya mendesak Pemerintah Belanda melarang masuk imigran Muslim, menghentikan pembangunan masjid, dan melarang jilbab.
Dalam sebuah surat kepada Wilders pada Selasa lalu, yang salinanannya diperoleh oleh Reuters pada hari Rabu kemarin, Kepala Rabbi Yona Metzger meminta Partai Kebebasan Wilders berhenti mendukung larangan ritual penyembelihan hewan.
Ini adalah kecaman publik terhadap Wilders terkait kebijakan itu dan terjadi dua minggu sebelum Belanda melakukan pemilihan umum 12 September di mana ia diperkirakan akan mengambil porsi yang cukup besar dari suara.
“Ini jelas, satu hal yang tidak dapat diterima adalah seorang yang mengaku sebagai teman Israel dan warga Yahudi, namun di sisi lain, dia justru mendukung undang-undang anti-Yahudi,” tulis Metzger.
“Dengan menyangkal orang-orang Yahudi untuk hidup sesuai dengan Taurat akhirnya akan memaksa mereka untuk meninggalkan Belanda di mana mereka menikmati kebebasan beragama selama berabad-abad.”
Metzger menulis bahwa ia terkejut dan marah mengetahui bahwa partai Wilders telah mengadopsi larangan total pada penyembelihan ritual dalam platformnya.
Wilders sempat menyebut Israel sebagai sahabat terbaiknya dan mengusulkan Pemerintah Belanda agar menjadikan hari peringatan tragedi Holocaust sebagai salah satu hari raya di Belanda. Namun saat ini, Wilders justru membuat marah Rabbi ternama di Israel, Yona Metzger. Lewat sebuah surat Metzger mendesak Wilders dan partainya agar menghentikan dukungannya terhadap larangan berkurban.(fq/reu)