Pernyataan PM Israel Ehud Olmert yang menyatakan bahwa Israel kemungkinan bersedia membagi dua Yerusalem untuk Palestina ditanggapi serius oleh seorang rabbi yang dikenal radikal di Israel.
Rabbi Shalom Dov Wolp menyebut Olmert Nazi, pengkhianat dan harus digantung atas pernyataannya itu. "Para pengkhianat, Ehud Olmert telah berkolaborasi dengan kaum Nazi, dan jika negara kita adalah negara hukum, dia harus digantung bersama dengan Haim Ramon (deputi perdana menteri), Tzipi Livni (menteri luar negeri) dan Ehud Barak (menteri pertahanan), " ujar Dov Wolp dalam pernyataannya yang disiarkan stasiun televisi Israel.
Rabbi yang juga ketua kelompok penentang konsesi teritorial Israel dengan Palestina ini mengungkapkan hal tersebut dalam konferensi perkumpulan rabbi-rabbi ultra-nasionalis di Tel Aviv, Rabu (2/1).
Surat kabar Israel Yerusalem Post melaporkan, Rabbi Dov Wolp mengeluarkan pernyataan itu setelah mendengar dari sejumlah peserta konferensi bahwa aparat keamanan Palestina telah menembak dua orang Israel.
Laporan Yerusalem Post juga memuat kecaman deputi perdana menteri Haim Ramon terhadap pernyataan rabbi Dov Wolp. Ramon menyesalkan pernyataan Wolp dan menyebutnya sebagai pernyataan yang "mengkhawatirkan" serta bisa membahayakan sendi-sendi demokrasi di Israel.
Sejauh ini, belum ada komentar dari pihak Palestina tentang pernyataan Olmert yang mengatakan bahwa tidak ada pilihan lain bagi Israel selain menyerahkan sebagian Yerusalem pada Palestina, apakah pihak Palestina bisa menerima kemungkinan itu. (ln/al-arby/ptv)