"Taman Surga" untuk Kaum Perempuan Iran

Kaum perempuan di Iran kini bisa lebih leluasa lagi untuk melakukan aktivitas olah raga dan bersantai di alam terbuka, mulai dari sekedar jalan-jalan, joging, bersepeda sampai senam aerobik tanpa harus khawatir akan menjadi sasaran pandangan mata kaum lelaki.

Mereka bisa melakukan semua kegiatan itu di "Surga Para Ibu" nama taman terbuka di jantung kota Teheran, ibukota Iran yang memang disediakan pemerintah Iran khusus untuk kaum perempuan. Taman yang baru dibuka bulan Mei kemarin ditata di wilayah perbukitan di atas tanah seluas 50 akre, dikelilingi pagar tinggi berwarna hijau dan kanopi-kanopi berwarna-warni untuk menjamin privasi para pengunjung.

Pagar taman dilapisi dengan lembaran-lembaran besi selebar empat meter untuk mengantisipasi orang-orang iseng yang ingin mengintip ke dalam taman. Sehingga kaum perempuan yang ingin mengenakan pakaian olahraga bisa beregrak leluasa. Taman yang juga disebut "Surga Kaum Perempuan" ini juga menyediakan aula untuk pertandingan olah raga serta fasilitas latihan memanah.

"Dengan mempertimbangkan keyakinan agama di masyarakat kami, kita harus dengan bijaksana mengerahkan semua kapasitas yang kita miliki untuk kesejahteraan kaum perempuan, " kata Walikota Teheran, Muhammad Baqir Qalibaf dalam pidatonya saat meresmikan taman khusus perempuan itu.

Warga Teheran menyambut positif keberadaan "Surga Kaum Ibu." Sejumlah kaum perempuan mengatakan bahwa mereka merasa lebih aman karena semua pekerja di taman mulai dari penata taman, petugas kebersihan dan satpam nya semua perempuan.

"Ini adalah tempat yang baik untuk menghirup udara segar dan mengenakan pakaian yang kita inginkan. Ini ide yang positif untuk sebuah negara Muslim, " kata Nasrin, 39, perempuan Iran yang hampir setiap hari berkunjung ke taman.

"Mereka harus membangun lebih banyak lagi taman seperti ini, " tambah Nahid Foadi, 50, yang datang ke taman bersama teman-temannya yang membawa tas berisi raket untuk main badminton dan perlengkapan senam.

Meski demikian, ada segelintir warga yang mengkritik pembangunan taman tersebut. Sebagian menyebutnya sebagai kebijakan pemisahan antara kaum perempuan dan laki-laki yang makin meluas di Iran. Sebagian lagi, menilainya tidak lebih sebagai kebijakan politis Qalibaf, sosok yang kerap mengkritik Presiden Ahmadinejad dan akan menjadi pesaing Ahmadinejad dalam pemilu mendatang.

Selain di Teheran, taman-taman khusus perempuan sudah lebih dulu dibangun di kota-kota lain di Iran, seperti Isfahan, Shiraz dan Mashhad. (ln/iol/al-arby)