Setiap rabu malam, warga Muslim di Australia berkumpul di depan pesawat televisi mereka untuk menyaksikan acara "Salam Café" sebuah acara komedi Muslim pertama dan satu-satunya yang ditayangkan stasiun televisi nasional Australia.
Acara ini tentu saja memberikan atmosfir baru bagi warga Muslim di Negeri Kanguru itu. Australia akhirnya memberi kesempatan bagi warga Muslim moderat untuk bersuara dan menunjukkan kiprahnya, mengingat beberapa tahun belakangan ini, hubungan antara warga Muslim dan non-Muslim di Australia kurang begitu harmonis.
Pada Desember 2005, terjadi kerusuhan bernunsa rasis di kawasan pesisir pantai selatan Australia yang menjadi pemberitaan media massa di seluruh dunia. Kerusuhan yang berawal dari insiden kecil di tepi pantai ini, mendorong sekitar 5.000 orang menggelar aksi protes terhadap keberadaan warga Timur Tengah di kawasan tersebut.
Dan kasus yang masih hangat, adalah penolakan warga Camden-kota yang berada di kawasan pinggiran Sydney- terhadap rencana pembangunan sekolah Islam di kota tersebut dengan alasan sekolah Islam itu akan mengganggu arus lalu lintas.
Belum lagi pemberitaan media massa di Australia yang kerap memojokkan Islam dan Muslim, membuat kehidupan warga Muslim di Australi makin tertekan.
Profesor Kevin Dunn dari Universitas of Western Sydney mengakui bahwa ada gejala yang ia sebut sebagai akumulasi dari Islamofobia di Australia, suatu hal yang sudah umum terjadi di negara-negara Barat. Dunn, baru-baru ini melakukan survei untuk memetakan sikap orang-orang Australia terhadap Islam dan hasilnya, sekitar sepertiga orang Australia tidak tahu sama sekali tentang Islam. Cuma setengah orang Australia tahu sedikit tentang Islam. Secara keseluruhan, menurut hasil pemetaan yang dilakukan Dunn, 8 dari 10 orang Australia benar-benar tidak tahu tentang Islam.
Komedi Muslim "Salam Café" diharapkan akan memberikan gambaran yang lebih positif tentang warga Muslim di Australia bisa sesukses "Little Mosque on the Prairie", serial drama komedi Muslim yang diputar selama hampir setahun di Kanada. (ln/Islamicity/France24)