Dalam perkembangan terkait, Paris telah memanggil kembali Duta Besar Prancis untuk Turki setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan menegaskan Macron harus menjalani pemeriksaan mental karena dia bersumpah untuk mempertahankan nilai-nilai sekuler dan melawan radikal Islam.
Sementara itu, gerakan Hamas dalam pernyataannya menggambarkan tindakan menghina agama dan Nabi bukan sebagai bentuk kebebasan berbicara melainkan mempromosikan budaya kebencian terhadap Islam.
“Sikap Macron yang mendorong terbitnya karikatur Nabi Muhammad adalah upaya menghidupkan kembali Perang Salib yang pernah dipicu Prancis sebelumnya,” kata juru bicaranya, Sami Abu Zuhri. (*)