Qardhawi: Tunisia Bukan Perang Melarang Jilbab Tapi Perang Melawan Allah

Ketua Persatuan Ulama Islam Internasional, Dr. Yusuf Qardhawi, mengecam tindakan represif yang dilakukan pemerintah Tunisia untuk melarang para Muslimah mengenakan jilbab dengan tudingan bahwa jilbab wanita adalah “pakaian sektarian”.

Dalam khutbah Jum’at yang disampaikannya (3/11) di masjid Umar bin Khattab di Dhoha, Qatar, ulama terkenal dunia Islam itu mengatakan, “Sesungguhnya perang yang dilancarkan oleh pemerintah Tunisia bukan perang melawan jilbab tapi perang melawan Allah dan Rasul-Nya…” Qardhawi mengaku sangat heran dan aneh dengan anggapan pemerintah Tunis bahwa memakai jilbab adalah prilaku kriminal yang harus ditindak oleh hukum.

“Mereka (para penguasa) itu tidak mengizinkan murid-murid perempuan dan mahasiswinya memakai jilbab di sekolah dan di kampus. Bahkan para pegawai perempuanpun tidak diizinkan memakai jilbab di tempat kerja. Wanita berjilbab bahkan tidak boleh dirawat di rumah sakit dan bahkan ibu-ibu yang hamil tidak boleh melahirkan anak di rumah sakit negara karena berjilbab, “ kata Qardhawi gusar. Ia meminta kaum Muslimin semua untuk tidak diam terhadap aksi represif dan aneh ini, serta segera memberi dukungan pada kaum perempuan berjilbab yang tengah mendapat tekanan dan teror.

Qardhawi menilai apa yang dilakukan pemerintah Tunisia terhadap pemakai jilbab itu adalah upaya mengeringkan sumber agama Islam dan munculnya simbol Islam di Tunis. Di sisi lain, ia menegaskan bahwa apa yang dilakukan pemerintah Tunis itu bertolak belakang dengan prinsip kebebasan yang harus ada dalam undang-undang internasional. Pakaian termasuk kebebasan individu, kebebasan beragama yang masuk dalam poin prasasti internasional, yang mengandung pembelaan terhadap HAM.

“Allah swt memerintah kaum wanita muslimah untuk menutup aurat dengan jilbab. Tapi pemerintah Tunis mengatakan pada kaum perempuan, “lepaskan jilbab kalian”, dan memancing kemarahan kaum perempuan. Mereka (penguasa Tunis) mengatakan kepada kaum perempuan, “Lucutilah pakaian kalian.”

Dalam khutbah yang juga diputar secara langsung di televisi Qatar, di hadapan ribuan jamaah shalat Jum’at, Qardhawi menegaskan bahwa jilbab bagi wanita Muslimah adalah bukan sekedar masalah kebebasan individu, namun merupakan perintah yang wajib secara syariat. (na-str/iol)