Ulama Islam internasional DR. Yusuf Qardhawi menyatakan sangat heran dengan aksi demonstrasi pro sekuler Turki yang menentang Erdogan maupun Gul untuk ikut dalam pemilu presiden.
Dalam acara Syariah wal Hayah yang disiarkan Al-Jazeera, Qardhawi mengatakan, "Sekularisme dan Liberalisme sebenarnya merupakan sudut pandang yang netral dalam melihat masalah agama. Artinya, mereka tidak pro dan tidak menentang agama. Mengapa di Turki, mereka justru menolak kehadiran orang yang memiliki isteri memakai jilbab? Ini sangat aneh. "
Acara Syariah wal Hayah sebenarnya membahas tema kasih sayang sesama Muslim, namun Qardhawi memulai pembicaraannya di awal acara dengan menyinggung aksi penolakan kaum sekuler di Turki. Ia mengatakan, sejauh ini Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang dituding berhaluan Islam itu juga tidak pernah mengajak atau menyatakan akan membangun negara Islam atau menerapkan syariah Islam. Menurut Qardhawi, AKP telah mendapat dukungan mayoritas rakyat Turki secara demokratis dan harus dihargai.
Terkait penolakan kaum sekuler lantaran isteri Erdogan yang masih mengenakan jilbab dan karenanya tidak boleh masuk ruang presiden, Qardhawi bertanya, "Sesungguhnya mengenakan jilbab itu adalah urusan pribadi masing-masing orang yang menurut pandangan sekuler adalah urusan orang tersebut dengan Tuhannya. Jadi mengapa mereka resah dengan adanya orang memakai jilbab? Apakah jika ada seorang perempuan yang isteri presiden kemudian dia memakai jilbab maka suaminya yang menjadi presiden harus diturunkan dari jabatan atau perempuan itu harus diceraikan?"
Qaradhawi juga menambahkan bahwa sebanyak tiga per empat perempuan Turki telah memakai jilbab. "Mereka memakai jilbab atas pilihan sendiri, tidak dipaksa orang tua, suami, saudara atau siapapun, karena ini memang berbasis kesadaran mereka sendiri untuk memakai pakaian Muslimah, " ujarnya.
Qardhawi merasa yakin bagaimanapun dukungan terhadap Gul maupun Erdogan akan tetap mengalir, karena telah terbukti dalam berbagai event polling dan pemilu, rakyat Turki masih dominan mendukung Partai Keadilan dan Pembangunan. (na-str/aljzr)