Perdana Menteri Mesir Hisham Qandil meminta otoritas Israel untuk menghentikan serangan di jalur Gaza yang telah mengakibatkan kematiaan dan luka-luka.
Qandil mengatakan dalam sebuah pernyataan di sela-sela kunjungannya di rumah sakit Shifa, “tujuan dari kunjungan ini tidak hanya menunjukkan solidaritas, namun menekankan bahwa setelah revolusi, Mesir tidak akan ragu untuk berupaya menghentikan agresi dan untuk mencapai genjatan senjata hingga tercapainya perdamaian dan pembentukan Negara Palestina dengan ibu kotanya Al-Quds.”
Dia menambahkan,”ini adalah sebuah tragedi yang tidak dapat di tolerensi, dan seluruh dunia harus bertanggung jawab untuk menghentikan agresi ini.”
Ia menyerukan agar Israel menghentikan kejahatan ini dan menghormati hukum serta perjanjian yang telah disepakati bersama.” ia menyatakan bahwa delegasi Mesir yang lain baik formal maupun informal sedang dalam perjalanan menuju jalur Gaza.
Qandil menekakan perlunya mempersatukan rakyat Palestina dan berkata,”ini adalah cara untuk mencapai kemenangan dan pembebasan Palestina yang merupakan jantung umat, dan umat ini tidaklah dikatakan “sehat” apabila jantungnya sakit.”
Qandil juga menyatakan bahwa “ini adalah masalah bangsa Arab dan Umat Islam, dan kami semua berada berdiri di belakang kalian, dan dibelakang mereka yang berjuang mempersembahkan kesyahidan setiap hari, itu mengingatkan dunia bahwa Palestina adalah satu-satunya negara di dunia ini yang berada dibawah penjajahan.
Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyah menyebutkan bahwa kunjungan itu adalah “kunjungan bersejarah”, dimana kunjungan ini membawa tida pesan yang berbeda untuk Israel, dan Rakyat Palestina serta barat dan Amerika Serikat.
Haniyah mengatakan pada konferensi pers setelah pertemuan dengan Qandil di Gaza,” kunjungan Qandil membawa tiga pesan, yang pertama untuk Israel, bahwa Israel tidak akan pernah di izinkan untuk menguasai Gaza, dan yang kedua untuk rakyat Palestina adalah bahwa “kami” selalu bersama kalian, dan yang ketiga untuk barat dan AS bahwa kalian harus bergerak untuk menghentikan agresi di Gaza.” (Hr)