Sa’ad bin Abi Waqqas adalah seorang anak yang sangat patuh dan menyayangi ibunya. Oleh sebab itu, karena rasa cintanya ini ia selalu menuruti segala perintah dan keinginan ibunya.
Dan berusaha untuk tidak menyakiti dan menggores hati sang ibu yang telah melahirkan dan membesarkannya.
Hamnah binti Sufyan bin Abu Umayyah nama ibunda Sa’ad bin Abi Waqqas. Hamnah merupakan seorang wanita keturunan bangsawan Quraisy dengan paras cantik dan karakter anggun yang dimilikinya.
Hamnah binti Sufyan juga dikenal sebagai salah satu hamba yang setia terhadap berhala sebagai agama nenek moyangnya.
Keahliannya dalam memperbaiki anak panah bagi para tokoh Quraisy, khususnya yang gemar berburu menjadikannya sering bertemu dengan tokoh-tokoh besar dan masyhur di masanya.
Datanglah Abu Bakar menghampiri Sa’ad bin Abi Waqqas, dan seketika ia mengingat mimpi yang dialaminya.
Abu Bakar datang dengan membawa berita yang menyatakan telah turunnya wahyu dari langit untuk mengabarkan Muhammad adalah Nabi bagi umat Islam, dan diperintahkan agar menyerukan manusia untuk beriman kepada Allah Yang Maha Esa.
Ketika Sa’ad bin Abi Waqqas bertanya kepada Abu Bakar mengenai siapa saja yang telah mengikuti Muhammad SAW, Abu Bakar menjawab Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah, dan dia sendiri.
Sa’ad bin Abi Waqqas termenung mendengar ketiga nama yang ada di dalam mimpinya. Dan kini ia tahu arti dari mimpinya kala itu.
Juga ia yakini purnama yang telah meneranginya dalam kegelapan adalah Muhammad SAW, dan kegelapan yang ia rasakan tidak lain adalah ibarat kepercayaannya terhadap batu-batu berhala yang tidak memberi manfaat dan juga mudarat nyata padanya.
Tanpa menunda lagi, Sa’ad bin Abi Waqqas mengayunkan kakinya untuk bertemu Muhammad SAW untuk melantunkan dua kalimat syahadat dan beriman kepada Allah SWT.