Eramuslim.com – Terlahir sebagai keturunan Rasulullah adalah awal mulanya Sa’ad bin Abi Waqqas dikenal. Ia adalah seorang pejuang Islam dengan nama lengkap Sa’ad bin Malik bin Uhaib.
Ia lebih dikenal dengan Sa’ad bin Abi Waqqas, dan ia merupakan paman Rasulullah SAW dari pihak ibunda, Aminah binti Wahab.
Keberanian yang kokoh dan ketulusan yang besar merupakan teladan baik yang dimiliki seorang Sa’ad bin Abi Waqqas. Ia juga dikenal sebagai keluarga Rasulullah SAW yang mengenal Rasulullah SAW secara dekat.
Mengutip buku Ibu Para Sahabat terjemahan dari buku “Ummahat Shahabah” yang dikarang oleh Abdul Aziz Asy-Syannawi, hal ini seperti yang dikatakan oleh Abu Bakar kepada Sa’ad:
“Wahai Sa’ad! Engkau adalah orang yang sangat mengetahui keadaan Muhammad bin Abdullah, mengenai kejujuran dan sikap amanahnya, karena engkau adalah pamannya dari pihak ibu dan ia adalah keluarga kamu.”
Kisah Sa’ad bin Abi Waqqas sebelum dirinya melantunkan dua kalimat syahadat di hadapan Rasulullah dan memilih beriman kepada Allah SWT sangatlah menarik.
Mulanya, ia merupakan seorang hamba yang percaya kepada tuhan kepercayaan nenek moyangnya yaitu Habl, Latta, Uzza, Manaat, dan tuhan yang lainnya. Dan kepercayaan ini diyakininya hingga usia 17 tahun.
Kisah mimpi itu bermula ketika Sa’ad bin Abi Waqqas seakan-akan berada di dalam tempat yang gelap gulita. Tempat gelap yang membuatnya tidak dapat melihat apa-apa.
Namun, tiba-tiba saja terlihat sinar berupa purnama yang menyinarinya dan membuatnya mengikuti arah purnama itu pergi.
Seketika dalam mimpinya, Sa’ad bin Abi Waqqas melihat beberapa orang telah mendahuluinya mengikuti sinar purnama tersebut, mereka adalah Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib, serta Abu Bakar.
Dengan rasa ketidaksadaran dan keingintahuannya Sa’ad bin Abi Waqqas bertanya pada mereka: “Sejak kapan kamu telah berada dalam kondisi seperti ini?”
Dan mereka menjawab: “Sesaat sebelum kamu.”