Puluhan ribu rakyat AS melakukan aksi long march di kota New York, Sabtu (29/4), mendesak pemerintah AS agar segera menarik pasukannya dari Irak.
"Kami di sini untuk menyampaikan pesan pada Gedung Putih dan Kongres bahwa kita harus menghentikan perang ini sekarang, bawa pulang pasukan kita dan hentikan serangan terhadap hak-hak sipil di dalam negeri," kata Leslie Cagan, penggerak aksi long march akhir pekan kemarin.
Aksi ini digelar oleh koalisi sejumlah kelompok di AS yang mewakili kalangan veteran, organisasi perdangan, keluarga anggota militer AS, pecinta lingkungan hidup dan aktivis hak asasi manusia. Di antara para peserta aksi, terlihat tokoh-tokoh nasional AS seperti aktivis hak-hak sipil Jesse Jackson, aktris pemenang Oscar Susan Sarandon dan aktivis anti perang Cindy Sheehan.
Aparat kepolisian menolak untuk memberikan perkiraan berapa jumlah peserta aksi hari itu, namun diperkirakan sekitar 300.000 orang turun ke jalan mendukung aksi tersebut.
"Seperti inilah demokrasi," kata Cagan, kordinator nasional lobi anti perang dari United for Peace and Justice.
Aparat keamanan berjaga-jaga mengawasi aksi long march para pengunjuk rasa yang bergerak dari kawasan Manhattan menuju ke City Hall. Setelah sampai di City Hall digelar acara yang berlangsung selama lima jam, antara lain pembubuhan tanda tangan bagi ikrar perdamaian ‘Peace Voter Pledge.’ Dalam ikrar ini, mereka menyatakan tidak akan memilih kandidat manapun yang akan ikut dalam pemilu pertengahan November nanti, yang tidak berani menyerukan secara terbuka agar keterlibatan militer AS di Irak segera diakhiri.
"Hari ini kami berunjuk rasa, besok kami akan mengorganisir dan pada bulan November kami akan memilih," kata Cagan pada para wartawan.
Mereka yang ikut aksi unjuk rasa akhir pekan kemarin, membawa foto-foto keluarga mereka yang menjadi anggota militer AS dan tewas selama perang Irak berlangsung. Aksi itu sendiri digelar satu hari setelah Pentagon mengumumkan bahwa 69 tentara AS tewas di Irak selama bulan April ini. Menurut Pentagon, sejak invasi AS ke Irak pada Maret 2003, AS sudah kehilangan sekitar 2.395 pasukannya.
Cindy Sheehan, seorang ibu yang menjadi aktivis anti perang setelah anaknya yang menjadi tentara AS tewas di Irak mengatakan, banyaknya peserta unjuk rasa menunjukkan makin meningkatnya opini publik di AS yang menentang diteruskannya campur tangan militer AS di Irak.
"Kami bukan lagi orang pinggiran. Kami adalah bagian besar dari Amerika. Anti Bush adalah pro Amerika," kata Sheehan.
Daniel Ellsberg, mantan analis militer juga terlihat di antara para pengunjuk rasa. Ia mengecam Bush dengan mengatakan, "Saya tidak berfikir Bush bodoh. Saya berfikir Bush sangat berbahaya dan harus dihentikan."
Daniel Ellsberg adalah mantan analis militer AS yang pada 1971 pernah menggemparkan publik AS, ketika ia membocorkan dokumen Pentagon tentang aktivitas militer AS selama perang Vietnam pada surat kabar The New York Times. Bocornya dokumen tersebut, secara substansial sukses untuk mengikis dukungan rakyat AS terhadap perang Vietnam. Dan ia berharap hal itu juga bisa dilakukan terhadap kebijakan perang Bush di Irak.
Aktris Susan Sarandon yang juga aktif dengan kelompok politik sayap kiri di AS juga mendesak agar tentara AS di Irak segera ditarik.
"Kita harus membawa pulang para tentara itu. Dan kita juga perlu menghentikan penghambur-hamburan uang untuk membiayai kejahatan perang ini, sehingga uang itu bisa digunakan untuk keperluan mendesak di dalam negeri," tegas Sarandon yang dalam wawancaranya mengecam para pemimpin di partai Demokrat yang sejak awal gagal mencegah perang di Irak.
Selain Susan Sarandon, sejumlah selebritis Hollywood yang juga mengecam perang AS di Irak antara lain aktor Dustin Hoffman dan Martin Sheen, serta sejumlah sutradara film AS di antaranya sutradara pemenang Oscar Michael Moore. (ln/iol)