Puluhan ribu warga Muslim Kashmir India, Sabtu (16/8) kembali turun ke jalan untuk menunjukkan belasungkawa atas tewasnya sejumlah pengunjuk rasa akibat tembakan polisi India dalam aksi massa yang digelar beberapa hari sebelumnya. Mereka memprotes aksi penembakan itu dan meneriakan slogan-slogan kebebasan dalam aksi unjuk rasa hari ini.
"Aksi-aksi protes ini seharusnya membuka mata masyarakat India. Setiap jiwa menginginkan kebebasan, " kata seorang pemuka Muslim Kashmir Mirwaiz Umar Farooq.
‘Kami ingin kebebasan’, ‘Orang-orang India pulanglah’, ‘Kashmir milik kami’, demikian bunyi slogan-slogan yang diteriakan para pengunjuk rasa sambil membawa bendera berwarna hitam dan hijau. Mereka memadati kota Pampore, di luar kota Srinagar.
"Hari ini, kami ingin memprotes pembunuhan 22 warga Kashmir yang tak berdosa, " kata Muhammad Latief, warga Kashmir yang bekerja sebagai sopir truk.
Di antara para korban tewas adalah tokoh pejuang Muslim Kashmir, Syaikh Abdul Aziz. "Dia adalah pahlwan kami. Dengan gugurnya Syaikh Abdul Aziz, dia menjadi pondasi yang baru bagi perjuangan kami, " ujar Ayub Laway, salah seorang pendukung Syaikh Aziz.
Banyak pengunjuk rasa yang mengusung foto-foto Syakih Aziz. "Kami di sini untuk menunjukkan bahwa kami menentang India, " tambah Mehrajudin, seorang dealer properti.
Aksi unjuk rasa di kota Pampore berlangsung sehari setelah India merayakan hari kemerdekaannya. Selain meneriakan slogan-slogan desakan agar pemerintah India menghentikan ketidakadilannya terhadap warga Muslim Kashmir, para pengunjuk rasa juga membakar bendera India. Sementara itu sebuah helikopter yang membawa aparat kepolisian dan para pejabat pemerintah India, meraung-raung di lokasi aksi massa.
Aksi unjuk rasa warga Muslim Kashmir dipicu oleh keputusan pemerintah lokal pada bulan Juni kemarin, untuk mendonasikan lahan untuk keperluan warga Hindu. Situasinya makin parah, menyusul aksi pembunuhan dan pembakaran rumah-rumah milik warga Muslim oleh warga Hindu India di Jammu. Warga Hindu juga melakukan blokade dengan menutup jalan raya yang menjad akses masuk bagi truk-truk pembawa kebutuhan hidup untuk warga Musim Kahsmir.
Aksi massa atas pembunuhan dan blokade ekonomi yang dilakukan warga Hindu beberapa hari lalu, menjadi aksi massa berdarah. Polisi India menembaki pengunjuk rasa, yang menewaskan tokoh pimpinan perjuangan Kashmir Syaihk Abdu Aziz. Polisi India berjanji akan mengusut kasus itu. (ln/iol)