Beberapa waktu lalu seorang penyanyi barat Michael Heart mewujudkan ekspresinya terhadap rakyat Gaza dengan membuat sebuah lagu We Will Not Go Down (Song For Gaza) – dan sekarang ada puisi yang ditujukan buat masyarakat Gaza.
Seorang editor majalah puisi berbasis di London – Poet Mevlut Ceylan, menulis puisi untuk ladang pembantaian Gaza yang berjudul "Thou Shalt Not Kill", terinspirasi oleh aksi penyerangan 22 hari Israel ke Gaza.
Agresi Israel besar-besaran Israel ke Gaza pada 27 Desember 2008 yang lalu, telah menewaskan lebih dari 1300 warga Palestina, sepertiganya adalah anak-anak, dan sedikitnya 5300 orang yang terluka.
Serangan Israel ke Gaza menghancurkan infrasruktur disana – rumah sakit, sekolah, masjid dan bangunan pemerintah menjadi target serangan tersebut dan juga mengakibatkan Gaza kekurangan listrik, gas dan air bersih.
Inilah puisi tersebut :
THOU SHALT NOT KILL
for gaza the killing field
am i a fly
who rummages through
an ancient scroll
or fleeing for his life
but caught
by the net of lies
am i a fly
who drills through
fragrance of high walls
or meeting death briefly
by the road
of broken promises
the fly sits within
carving head stones
of an arid mind
or the mind
at dawn welcomes
the new Dark Age
Terjemah bebas nya :
Janganlah Engkau Membunuh
Untuk Ladang Pembantaian Gaza
apakah aku seekor lalat
yang berjuang melalui
sebuah prasasti tua
atau terbang untuk hidupnya
tapi tertangkap
oleh jaringan kebohongan
apakah aku seekor lalat
yang menembus melalui
wewangian dinding yang tinggi
atau menemui ajal di awal
dengan jalan
dari perjanjian yang rusak
lalat yang duduk di dalam
kerangka berkepala batu
dari sebuah otak tak berperasaan
atau pikiran
pada fajar menjelang
Abad kegelapan yang baru
(fq/wb)