Menyudahi rentang dua pekan ekspansi militer Israel ke Libanon Selatan melawan Hizbullah, sejumlah pakar militer Israel mulai vokal berbicara mengomentari kekuatan perang Israel. Yang mengejutkan, mereka menyatakan bahwa opini menaklukkan Hizbullah yang selama ini dibangun Israel, adalah hanya mimpi yang menyesatkan. Mereka menyebut, sejauh ini Hizbullah sudah berhasil melakukan serangan telak terhadap Israel.
Omeir Raibort, salah seorang koresponden militer harian Maarev Israel mengatakan, “Klaim militer tentang tanda-tanda kehancuran pasukan Hizbullah hanya pepesan kosong. Sementara pada waktu yang sama Hizbullah terus berhasil melancarkan serangan hingga mencapai utara Israel.”
Menurutnya, level politik pemerintah Israel telah memainkan peran untuk menyesatkan opini umum publik Israel dengan menjelaskan sejumlah target yang bisa dikatakan mustahil dicapai Israel dalam peperangan ini. Misalnya, seperti kehancuran Hizbullah dalam waktu pendek dan kemampuan mereka membebaskan dua serdadunya yang ditawan Hizbullah.” Komentar Omeir itu termasuk kritik hebat terhadap militer Israel yang belum pernah dilakukan media massa Israel sebelum ini.
Poil Markus, salah satu kolomnis harian Haaretz Israel mengungkapkan kekecewaannya terhadap prestasi militer Israel yang amat sedikit setelah dua pekan peperangan melawan Hizbullah Libanon. Markus bertanya, “Bagaimana mungkin sebuah negara yang telah mampu mengalahkan 7 negara Arab pada tahun 1948, termasuk Mesir, Suriah, Jordania dan Irak, dan menghancurkan tiga angkatan perang Arab pada tahun 1967 yakni Mesir, Suriah dan Yordania, hanya dalam waktu 6 hari, tidak mampu menghadapi kekuatan Hizbullah?”
Markus juga bertanya sinis, “Siapa yang percaya bahwa sebuah organisasi itu hanya terdiri dari ratusan orang pejuang yang jumlahnya jauh lebih kecil dari lipatan pasukan dalam satu unit militer prajurit Israel. Tapi organisasi itu berhasil sukses melakukan serangan rudal dengan gencar setiap hari, dari sepuluh hingga seratus rudal?”
Dalam editorial harian Haaretz hari Selasa kemarin (25/7), disebutkan sebuah judul “Strategi Mulut Besar”. Isi tulisan itu jelas mengkritik militer Israel yang dikenal banyak mengeluarkan pernyataan politik untuk mengangkat semangat rakyat Israel, tapi tidak ada bukti bahwa mereka telah berhasil melakukan serangan militer di lapangan yang bisa menenangkan ketakutan publik. Sementara itu, menurut harian tersebut, pernyataan Hassan Nashrullah yang hanya sedikit, ternyata sangat kredibel daripada pernyataan petinggi militer Israel.
Sementara itu, harian Yodiot Aharonot, sebuah media yang cukup luas penyebarannya di Israel menyebutkan informasi sejumlah sumber Israel, yang menuntut penelitian mendalam atas kegagalan militer Israel mendikte kekuatan Hizbullah. Menurut sumber tersebut, ini adalah kemunduran tentara Israel karena mereka tidak mampu menghimpun informasi intelejen yang lazim untuk melawan Hizbullah. “Intelejen Israel gagal masuk dalam tubuh Hizbullah. Seandainya mereka berhasil, niscaya mereka bisa melakukan serangan dengan target efektif yang bisa melumpuhkan Hizbullah,” ujarnya. (na-str/iol)