Rakyat Afghanistan kembali dilaporkan melancarkan demonstrasi anti-AS di kabupaten Khogyani. Mereka memprotes serangan AS yang mematikan warga sipil oleh pasukan pimpinan asing pimpinan.
Orang turun ke jalan-jalan di Khogyani pada Rabu kemarin dan meneriakkan slogan-slogan anti-AS seperti "Matilah pasukan asing," demikian Reuters melaporkan.
Protes itu dipicu oleh pembunuhan dua orang anak dalam serangan udara di provinsi Ghazni. Ketika itu dua orang anak tersebut tengah menggembalakan domba-domba mereka.
Warga sipil adalah korban terbesar dari perang Afghanistan. PBB mengatakan bahwa 2.777 orang tewas tahun lalu, dan ini menjadi angkat tertinggi sejak tahun 2001.
Namun, menurut laporan UPI, perkiraan jumlah yang tewas sejak tahun 2001 mencapai 34.000.
Selain itu, puluhan ribu warga sipil Afghanistan lainnya dilaporkan telah kehilangan nyawa mereka karena pemindahan paksa, kelaparan, kurangnya perawatan medis, kejahatan dan pelanggaran hukum yang disebabkan oleh perang pimpinan AS. (sa/presstv)