Hamas menyerukan agar umat Islam tetap tenang dalam melakukan aksi protes terhadap kartun Nabi Muhammad Saw. Ketua Hamas, Khalid Misy’al-dalam keterangan persnya di Doha mengungkapkan, Hamas siap untuk ikut menenangkan situasi yang memanas antara dunia Islam dan negara-negara Barat dengan syarat, negara-negara Barat harus memegang teguh komitmen untuk menghentikan serangan terhadap perasaan umat Islam.
Pernyataan itu dilontarkan Misy’aal sehari setelah ia mengingatkan bahwa pers Barat sudah ‘bermain api’ dengan mempublikasikan kartun yang menyulut protes keras di seluruh dunia itu..
Seruan agar umat Islam menahan diri juga datang dari pemuka Islam Al-Azhar, Mesir. Ali al-Samman yang mengepalai komite dialog di Al-Azhar mengatakan, saat ini waktunya umat Islam meredakan ketegangan dan mengubahnya dengan dialog yang konstruktif. "Debat dan dialog yang tenang, tanpa amarah," merupakan cara yang harus dilakukan ke depan, kata al-Samman.
Seruan agar aksi unjuk rasa dilakukan dengan bijak juga disampaikan dalam pernyataan bersama sekitar 100 orang yang terdiri dari akademisi Arab dan Eropa serta pemuka agama di Paris.
Namun, berbeda dengan kelompok pejuang Taliban. Komandan Taliban Mullah Dadullah hari Kamis (9/2) menyatakan bahwa 100 orang pejuang sudah mendaftarkan diri untuk melakukan bom syahid. Selain itu, Taliban juga menawarkan hadiah 100 kg emas buat siapa saya yang bisa membunuh orang-orang yang dianggap bertanggung jawab atas pembuatan kartun itu.
Sementara itu sebuah polling yang dipublikasikan di Denmark pada Kamis kemarin menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Denmark menuding para pemuka Islamlah yang harus bertanggung jawab atas kemarahan umat Islam sekarang ini.
Sebanyak 58 responden polling yang dilakukan Megafon, menyalahkan para imam, 29 persen menyalahkan Jyllands-Posten dan 11persen menyalahkan pemerintahan di Timur Tengah.
Di Libanon, Ketua Gerakan Syiah Hizbullah mendesak agar mereka yang mempublikasikan kartun -kartun itu minta maaf. "Tidak ada kompromi sebelum kami menerima pernyataan maaf," kata Hassan Nasrallah di tengah-tengah massa yang sedang merayakan hari Ashura di kota Beirut.
Di Cape Town, Afrika Selatan, sekitar 15.000 warga Muslim turun ke jalan dan menyerahkan petisi pada konsulat negara Denmark di negeri itu atas pemuatan kartun Nabi Muhammad Saw.
Di ibukota Kenya, AS mengingatkan kemungkinan munculnya aksi kekerasan menyusul seruan unjuk rasa di Nairobi dengan sasaran kedutaan besar Denmark.
Dari Mesir, penulis dan pemenang hadiah Nobel, Naguib Mahfuz mengatakan, boikot terhadap produk-produk Denmark ‘satu-satunya pilihan’ bagi umat Islam untuk membalas sikap Denmark. (ln/aljz)