Program Wisata Nuklir Pertama di Dunia

Iran tampaknya tak kehabisan cara menarik perhatian dunia. Terlebih untuk mengimbangi dominasi Amerika dalam urusan nuklir. Akhir pekan lalu, pemerintahan Iran meluncurkan sebuah program unik yang tampaknya akan kembali membuat gerah Amerika.

Wakil Presiden Iran, Esfandiar Rahim Mashaei kepada dunia internasional mengumumkan sebuah program wisata nasional Iran yang akan segera dibuka untuk umum. Dan tentu saja wisata yang baru ini sangat mengejutkan. Tak lain dan tak bukan, wisata yang dimaksud oleh Esfandiar adalah Wisata Nuklir Iran. Esfandiar percaya bahwa wisata baru ini akan menyedot wisatawan internasional.

Dalam program ini pemerintahan Iran akan membuka akses pada turis-turis yang akan datang untuk mengetahui, bertanya sepuas mungkin, tentang apa saja yang berkaitan dengan nuklir Iran. Ini bukan saja sebuah program yang unik, tapi juga program pertama di seluruh dunia yang membuka fasilitas nuklir untuk masyarakat umum. Tujuan dalam program wisata ini oleh Esfandiar disebutkan sebagai program "public relation."

”Kami sudah menandatangani surat perjanjian dengan Badan Atom Iran dan juga Kementerian Luar Negei untuk program ini, ” ujarnya dalam siaran pers yang disebarkan oleh kantor berita Iran.

Dalam keterangan yang sama, Esfandiar meminta kepada calon turis melengkapi pengetahuannya tentang pernak-pernik teknologi nuklir sebelum mendatang reaktor nuklir terbesar di Iran, Natanz danBushehr. ”Sebab program ini bukan seperti program kunjungan wisata ke museum. Untuk sementara mereka yang diizinkan sebagai wisatawan dalam program ini adalah mereka yang memiliki pengetahuan dasar tentang nuklir, ” kata Esfandiar.

Wakil presiden Iran ini yakin, dengan program baru ini dunia internasional tidak lagi merasa terancam dan juga menggugah kemanusiaan dunia internasional. ”Ini semua kami lakukan untuk membuktikan bahwa tuduhan Amerika Serikat sama sekali tidak benar. Prorgam ini sama sekali bukan program propaganda, Ini adalah upaya kami untuk mensosialisasikan teknologi nuklir, ” tegas Esfandiar. (irna/herry nurdi)