Profile : Jendral Stanley Mc.Chrystal

Menteri Pertahanan AS, Robert Gates, mencopot Panglima Pasukan AS, di Afghanistan, Jendral David Mc.Kiernan, dan menggantikan dengan Jendral Stanley Mc.Chrystal. Latarbelakang Chrystal, pernah menjadi pasukan khusus, yang mempunyai masa depan yang dinilai cemerlang oleh Presiden Obama, dan diharapkan dapat menjadi ‘tokoh’ baru, menyelesaikan Taliban, yang sekarang pengaruhnya bukan hanya di Afghanistan, tapi sudah masuk menyebar ke Pakistan.

Karirnya, dimulai Agustus 2008, ketika Mc Chrystal, diangkat menjadi Komandan Pasukan Komando Gabungan Operasi Khusus, yang waktu itu, tugasnya memburu tokoh-tokoh al-Qaidah, yang menjadi momok buat tentara AS di Iraq. Sebelumnya, McChrystal, dalam sebuah operasi yang ia lancarkan berhasil menewaskan Abu Musa al-Zarqawi, April 2006, dan dengan keberhasilannya menewaskan tokoh al-Qaidah yang paling dicari itu, maka jabatan dan karir militer Mc Chrystal menjadi naik.

McChrystal, mengerti tentang situasi di Afghanistan. Ia menjadi Kepala Staf Militer AS di tahun 2001-2002. Ia tamat di Akademi Militer West Point, dan diangkat menjadi Komandan Pasukan Ranger ke 75, dan bertugas ketika terjadi perang Teluk tahun 1991. Pengganti Jendral David Mc.Kiernan ini, dinilai mempunyai pengalaman disemua medan perang darat, dan ikut terlibat dalam perang di Afghanistan. Jadi bukan orang baru, yang menggantikan David Mc.Kiernan ini.

David Mc Kiernan mempunyai pengalaman perang darat di Kuwait, ketika pasukan AS masuk ke Iraq, dan sesudah itu, nampaknya tak sanggup lagi,harus bertempur melawan Taliban. Karena, kondisi medan yang berbeda antara Iraq dengan Afghanistan. Maka, Obama mencari figur yang baru, dan jatuh kepada Jendral Stanley Chrystal.

Obama sendiri sudah tidak percaya dengan Jendral David Mc Kiernan, dan memerlukan orang baru, yang sanggup menghadapi medan Afghanistan. Dan, Mc Chrystal dinilai oleh kalangan Pentagon, mempunyai taktik perang dianggap ‘jitu’, maka dipromosikan kepada Presiden Obama.

Apakah Jendral Mc Chrystal menghadapi Taliban? Perlu diuji lebih dahulu kemampuan menghadapi pejuang Taliban, yang berserak di diseantero Afghanistan dan Pakistan, yang sudah siap menghadapi siapapun yang datang ke negeri mereka untuk menjajah. Mereka lebih suka mati dari pada dijajah oleh orang ‘kafir’, ujar Mullah Sufi Muhammad, pemimpin Taliban di Pakistan. (m/bbc)