Sejumlah perusahaan makanan Spanyol merencanakan langkah untuk memiliki sertifikat halal. Mereka menganggap logo halal dalam produk mereka, juga bagian dari kenyataan yang harus dilakukan untuk bisa menembus pasar Muslim di berbagai negara.
Kamar Dagang Spanyol di Madrid menyampaikan hal ini beberapa waktu lalu, mengiringi awal pemasaran produk makanan Spanyol berlogo halal untuk diekspor ke berbagai negara Islam. Langkah ini juga diberitakan telah memperoleh kesepakatan dengan para tokoh Islam di Spanyol, yang juga turut memberi pemantauan terhadap produk makanan yang dipasarkan ke berbagai negara Eropa dan Islam.
Ada banyak lembaga pemantau kehalalan produk di sejumlah negara Eropa yang memiliki penduduk minoritas Islam. Lembaga serupa itu, juga sudah ada di Spanyol, dan menjadi perwakilan kaum Muslimin di sana. Mereka mensyaratkan semua produk yang mendapatkan logo halal harus sama sekali tidak mengandung unsur haram atau yang syubhat sekalipun bagi kaum Muslimin.
Menurut Mariya Ezabyl, direktur humas dalam lembaga pemantauan halal di Spanyol, “Semua produk yang telah mendapat sertifikat halal akan dipasarkan ke sejumlah negara kaum Muslimin, tidak mengandung unsur haram dalam Islam. Bahkan sudah tidak mengandung hal yang syubhat. ”
Ia juga menyampaikan agak detail agar kaum Muslimin tidak bias dalam membedakan produk makanan biasa dan produk makanan yang halal, yang dikonsumsi oleh mereka. Tapi menurutnya, sejumlah pihak kini mulai ingin menjadikan daging ayam dan burung yang ingin dipasarkan untuk kaum Muslimin, melalui mekanisme penyembelihan ala syariat Islam.
Singapura, merupakan negara pertama yang akan mendapat kiriman produk makanan halal dari Spanyol, setelah adanya kesepakatan antara tokoh Islam di Asia untuk pemasarannya. Kaum Muslimin di Singapura diperkirakan berjumlah satu juta orang, atau sekitar 15% dari total penduduknya. (na-str/iol)