Majalah New Yorker menurunkan laporan menarik tentang rencana Presiden Amerika George Bush yang mengubah strateginya dalam menangani masalah nuklir Iran. Bush disebutkan sedang merancang sejumlah langkah untuk melakukan serangan udara, untuk terlebih dulu melumpuhkan pertahanan militer revolusi Iran ketimbang menghancurkan proyek-proyek nuklir Iran.
Majalah tersebut menulis bahwa Bush telah meminta kepada sejumlah petinggi militer untuk mengevaluasi strategi serangan yang mungkin dilakukan atas Iran dan fokusnya adalah melumpuhkan pasukan Garda Revolusi Iran, yang menurut AS terlibat dalam serangan terhadap pasukan AS di Irak.
Masih menurut New Yorker, mengutip pernyataan sejumlah petinggi dan konsultan pemerintah AS yang menolak disebutkan identitasnya, awalnya AS menyusun strategi utama untuk meluluh lantakkan sejumlah target yang diduga sebagai basis proyek nuklir Iran dan menghancurkan infrastruktur Iran.
Kolumnis AS Seimour Hersh mengatakan bahwa perubahan strategi ini dilakukan setelah Bush melakukan kajian intensif dengan sejumlah penasehat pemerintahnya dengan topik perang strategi antara AS dan Iran. Kepada dubes AS di Baghdad, Bush mengatakan bahwa ia tengah memikirkan upaya untuk melumpuhkan sejumlah target Iran dan hal ini telah didukung oleh Inggris. Ia juga menjelaskan bahwa kini sasaran utama Washington tidak lagi terfokus pada penghancuran pabrik pengembangan uranium milik Iran yang telah memicu keresahan Israel.
Menurut majalah New Yorker, “Bush belum mengeluarkan intruksi serangan militer atas Iran, tapi telah memerintahkan sejumlah persiapan militer yang harus segera dilaksanakan beserta peningkatan aksi intelejen CIA terkait Iran.”
Serangan udara yang rencananya akan dilakukan AS, disebutkan pula berupa serangan missil yang dilontarkan lewat jalur laut dan udara ke berbagai lokasi yang dianggap efektif melumpuhkan kekuatan pasukan Garda Revolusi Iran. (na-str/albwb)