Pria yang Gagalkan Aksi Pembakaran Al Quran di Norwegia Dijuluki sebagai ‘Hero of Muslim’

Setelah kejadian ini, tagar #ilyas_Hero_of_Muslim_Ummah, #Norway, #Defender_of_Quran, #TheGloriousQuran dan Muslim menjadi trendik topik.

SIAN muncul di awal 2000-an. Bertujuannya  melawan proliferasi Islam, yang dipandangnya sebagai ideologi politik totaliter yang melanggar Konstitusi Norwegia serta nilai-nilai demokrasi dan kemanusiaan.

Sementara Lars Thorsen, dikenal bermasalah. Awal bulan ini, ia sempat dijatuhi hukuman 30 hari penjara dan denda 20.000 NOK karena menyebut Muslim sebagai “predator seksual yang terkenal” yang dalam brosur SIAN yang didistribusikan di Oslo musim panas lalu.

Bagaimanapun, aksi Ilyas mendapat pujian berbagai kalangan dari penjuru dunia.

“Salut untuk berani #Ilyas karena menunjukkan keberanian untuk menghentikan tindakan yang benar-benar menyedihkan. Provokasi berbasis Islamophobia semacam itu hanya mempromosikan kebencian & ekstremisme. Semua agama harus dan harus tetap dihormati. Islamophbia adalah ancaman bagi perdamaian dan harmoni global. #TheGloriousQuran #Norway,” kata Elif Ahmet @ElifTurkey.

Elif Ahmet @ElifTurkey

Salute to brave for displaying courage to stop an absolutely deplorable action. Such Islamophobia based provocations only promote hatred & extremism. All religions are and must stay respectable. Islamophbia is threat to global peace and harmony.

View image on TwitterView image on Twitter

3,864

Twitter Ads info and privacy

“Pahlawan Sejati Umat Muslim Semoga Allah melindungimu dan juga memberkahi kami dengan Imaan yang Anda miliki,” kicau Ameen Sayam di akun twitter @yoursthug420

Untuk diketahui, Muslim Norwegia telah tumbuh pesat dalam beberapa dekade terakhir dan sekarang jumlahnya diperkirakan sekitar 5,7 persen dari total populasi negara itu sebesar 5,2 juta.

Sebelum ini, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), telah menempatkaan Norwegia di urutan pertama negara yang paling berbahagia di dunia, diikuti oleh tetangganya Denmark, Islandia, Swiss dan Finlandia, sementara Amerika Serikat menduduki urutan ke 14. [end]