Polisi di Bangladesh mengatakan ratusan orang menyerang desa-desa Buddha di kawasan tenggara negara itu setelah seorang pemeluk Buddha dituduh menghina Islam.
Para saksi mata mengatakan pengunjuk rasa yang marah membakar paling tidak enam vihara Buddha dan menyerang beberapa desa di kawasan Cox Bazar, menyebabkan banyak warga menyelamatkan diri.
Kekerasan itu terjadi setelah seorang pemeluk Budha mempublikasikan foto Al-Quran dibakar yang dianggap menghina Islam di laman Facebooknya.
Orang yang bersangkutan mengatakan foto itu dipasang di lamannya tanpa sepengetahuannya.
Polisi mengatakan mereka mengerahkan personil tambahan dan melarang pertemuan di kawasan dengan penduduk mayoritas Buddha itu. Jam malam telah diberlakukan di kawasan yang paling parah, Ramu Upazila.
“Kami berhasil mengendalikan suasana sebelum subuh (Minggu 30/09) dan menerapkan pembatasan pertemuan masyarakat,” kata pejabat polisi Salim Mohammad Jahangir kepada kantor berita Reuters.
Para pemuka Buddha di Cox Bazar mengatakan orang-orang yang tidak jelas identifikasinya menyebabkan terganggunya hubungan harmonis antara pemeluk Islam dan Buddha di kawasan itu.
Harian berbahasa Inggris Bangladesh, Daily Star, menyatakan laman Facebook pria Buddha yang dituduh menerbitkan foto Al-Quran dibakar itu telah ditutup setelah kekerasan merebak.
Pria itu juga telah dibawa ke tempat aman bersama ibunya.
Pejabat pemerintah Coz Bazar Joinul Bari mengatakan pihaknya tengah menyelidiki insiden ini.
Banyak orang di Bangladesh yang meluapkan kemarahan baru-baru ini atas film yang dianggap menghina Nabi Muhammad.
Umat Buddha terdiri dari kurang dari satu persen dari penduduk Bangladesh yang berjumlah 150 juta dengan penduduk mayoritas Muslim.(fq/bbc)