Presiden Tunisia Moncef Marzouki pada hari Jumat kemarin (24/8) menyerang sekutu Islam dalam koalisi pemerintahannya, menuduh kelompok Islam yang berusaha memonopoli kekuasaan, dalam surat yang dibacakan pada pembukaan kongres partainya.
“Apa yang merumitkan situasi adalah perasaan yang berkembang bahwa partner kerja kita partai Ennahda bekerja untuk mengendalikan operasi administratif dan politik dari negara ini,” kata Marzouki dalam surat yang dibacakan oleh salah seorang penasihatnya.
“Perilaku ini mengingatkan kita pada zaman dulu diktator terguling Zine El Abidine Ben Ali,” tambahnya.
Menanggapi tuduhan presiden, beberapa pejabat tinggi pemerintah dari partai Islam Ennahda melakukan aksi walk out dari konferensi, termasuk menteri HAM Samir Dilou dan Menteri Dalam Negeri Ali Larayedh, menurut seorang wartawan AFP.
Marzouki berbicara pada Kongres untuk partai Republik (CPR), sebuah partai sekuler yang menjadi mitra Ennahda dalam pemerintahan bersama tiga partai koalisi lainnya.
Partai Islam moderat Ennahda mendominasi aliansi, setelah memenangkan pangsa terbesar dari pemilihan legislatif Oktober tahun lalu, dengan berhasil mendudukkan perdana menteri dari Ennahda Hamadi Jebali.(fq/afp)