Presiden Sudan Omar al-Bashir mengumumkan pada Senin ini akan lakukan pembebasan semua tahanan politik di negara itu, karena menyusul perjanjian baru dengan Sudan Selatan.
“Hari ini kami mengumumkan keputusan untuk membebaskan semua tahanan politik dan memperbaharui komitmen kami kepada semua kekuatan politik untuk dialog,” kata Bashir dalam pidato pembukaan sesi baru parlemen.
“Kami mengkonfirmasi kami akan terus berkomunikasi dengan semua kekuatan politik dan sosial tanpa kecuali siapa pun, termasuk mereka yang bersenjata, untuk dialog nasional yang akan membawa solusi untuk semua masalah,” kata presiden.
Pernyataannya menguraikan tawaran yang dibuat pekan lalu oleh Wakil Presiden Ali Osman Taha, yang mengulurkan tangan untuk pemberontak di Kordofan Selatan dan Blue Nile serta partai politik oposisi, yang ia undang untuk bergabung dialog konstitusional.
Aliansi partai oposisi dan Gerakan Pembebasan Rakyat- Sudan Utara (SPLM-N) menolak panggilan wakil presiden itu.
Al-Shafi Khodr, wakil dari Partai Komunis Sudan, mengatakan bahwa inisiatif Bashir tidak cukup dan seharusnya Presiden dapat berkomitmen untuk menetapkan keputusan presiden terhadap aktivis politik yang ditahan dan surat kabar yang ditutup. (Dz/Al Arabiya)