Sarkozi, Presiden Prancis berjanji akan memberantas fenomena Islamophobia yang kini sudah dianggap melampaui batas karena telah menyerang sejumlah tempat suci kaum Muslimin di Prancis. Aksi anti Islam terakhir yang terjadi di Prancis adalah penyerangan pemakaman umat Islam dan pembakaran masjid.
Ungkapan itu disampaikan dalam pesan yang diungkapkan Jean-Marie, Menteri Veteran, saat memperingati perang dunia pertama yang terjadi tahun 1918. Acara itu sendiri diselenggarakan di pemakaman Notre Dame de Lorette, sebuah pemakaman militer yang menjadi tempat terakhir bagi korban perang dunia pertama. Aksi anti Islam oleh oknum Prancis telah mengotori dan menyerang puluhan pemakaman khusus umat Islam pada awal April lalu.
Nicolas Sarkozy dalam pesannya mengatakan, “Perilaku vandalisme yang dilakukan itu adalah aksi Islamophobia yang harus diperangi secara serius dan intensif, sama dengan kita memerangi fasisme dan anti semit.” Ia menambahkan, “Di tempat inilah saya ingin mengingatkan dan menyampaikan kemarahan kami atas pengotoran tempat yang dianggap suci ini.”
Ia lalu bertanya, “Apakah mereka yang melakukan aksi itu memiliki keberanian dan kepahlawanan sebagaimana mereka yang telah berkorban untuk Prancis pada tahun 1915?”
Seperti diberitakan, ada 148 nisan pemakaman kaum Muslimin di pemakaman bersejarah itu telah dicoret dengan tanda nazi di samping diletakkan kepala bagi di salah satu makamnya. Keamanan Prancis telah menangkap sedikitnya empat orang yang tertuduh terlibat kasus ini. (na-str/iol)