Presiden Pakistan Perluas Operasi Militer Menumpas Taliban

Presiden Pakistan, Asif Ali Zardari akan memperluas operasi militernya terhadap kelompok Taliban, bukan hanya di Lembah Swat tapi ke seluruh wilayah di provinsi perbatasan baratlaut Pakistan (North West Frontier Province-NWFP).

Dalam wawancara dengan harian Sunday Times, Zardari mengatakan, pasukan pemerintah akan memperluas operasinya di Swat ke distrik-distrik lainnya di sepanjang perbatasan Pakistan-Afghanistan yang menjadi basis dari para militan Taliban.

"Swat hanya permulaan. Akan ada perang yang lebih luas lagi. Kami akan menuju ke Waziristan dan semua distrik akan berada di bawah operasi pasukan pemerintah Pakistan," kata Zardari dalam wawancara itu.

Pakistan mengklaim berhasil menewaskan "lebih dari seribu militan Taliban" selama tiga minggu operasi militernya di Swat. Sementara sumber-sumber di kepolisian dan intelijen Pakistan mengatakan bahwa para militan Taliban mulai meninggalkan Swat. Diduga mereka membangun kekuatan baru di Karachi, kota pelabuhan yang menjadi pusat perekonomian Pakistan.

Aparat keamanan Pakistan mengkhawatirkan kelompok Taliban itu akan mengganggu stabilitas keamanan di Karachi yang akan mempengaruhi perekonomian Pakistan.

HRW Kecam Pakistan dan Taliban

Pertikaian antara pasukan pemerintah dan kelompok Taliban, menyebabkan gelombang pengungsian di Pakistan. Sedikitnya satu juta orang dari Lembah Swat dan sekitarnya, sekarang terpaksa hidup di tenda-tenda pengungsian.

Organisasi hak asasi manusia yang berbasis di AS, Human Right Watch (HRW) mengecam pemerintah Pakistan dan Taliban yang telah menimbulkan banyak korban jiwa di kalangan rakyat sipil.

HRW menuding militan Taliban telah memanfaatkan warga sipil sebagai tameng hidup untuk menghadapi pasukan pemerintah. Sementara pasukan militer Pakistan dituding tidak melakukan langkah pencegahan yang maksimal untuk menghindari jatuhnya korban di kalangan rakyat sipil dalam operasi militer darat dan udaranya.

Pakistan menggelar "Operasi Black Thunder" untuk memberangus kekuatan Taliban di Lembah Swat, Lower Dir dan Bune. Menurut catatan HRW, 35 warga sipil, 14 diantaranya anak-anak dan perempuan tewas dalam operasi militer yang dilakukan pasukan pemerintah di Shahdra dan Wathke, wilayah Mingora.

"Dari semua korban tidak ada satu pun pejuang Taliban," demikian laporan HRW.

Hal serupa terjadi dalam operasi militer di Matta, Lembah Swat. Saksi mata mengatakan, sedikitnya tiga perempuan dan delapan anak-anak tewas dalam operasi itu.

Selain korban jiwa, jumlah pengungsi juga terus bertambah. Data PBB menyebutkan, jumlah pengungsi yang terdaftar sekitar 1,4 juta orang. Direktur Kantor Bantuan PBB di New York, Rashid Khalikov sudah meminta penyaluran bantuan untuk para pengungsi.

"Ini adalah krisis pengungsian yang terburuk," kata Khalikov usai meninjau kondisi pengungsi di Pakistan.

"Para pengungsi dengan jumlah yang besar harus berada di lokasi pengungsian dengan kondisi iklim yang sangat buruk," tukasnya. (ln/prtv/aby)