Presiden Mesir Muhammad Mursi pada hari Kamis ini (13/9) mengatakan dirinya mendukung aksi protes damai, tetapi tidak setuju dengan aksi protes yang menyerang orang atau kedutaan, berbicara dalam sebuah pidato televisi setelah demonstran yang marah terkait film yang menghina Nabi Muhammad menyerbu kedutaan AS.
“Mengekspresikan pendapat, kebebasan untuk melakukan aksi protes dijamin dalam undang-undang tetapi tanpa menyerang properti pribadi atau publik, misi diplomatik atau kedutaan,” kata Presiden Mursi dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi. Dia berjanji untuk melindungi warga asing yang ada di Mesir dan mengutuk pembunuhan duta besar AS di Libya.
Demonstran telah menyerbu kedutaan AS di Kairo, merobohkan bendera AS dan membakarnya pada hari Selasa lalu. Di Libya, orang-orang bersenjata menyerang konsulat AS, membunuh duta besar AS dan tiga diplomat lainnya.
Setidaknya 20 orang terluka dalam bentrokan terbaru antara demonstran dan pasukan keamanan Mesir di dekat kedutaan besar AS di pusat kota Kairo pada hari Kamis ini (13/9), koresponden Al Arabiya melaporkan.
Bentrokan telah berlangsung selama berjam-jam sejak Rabu malam kemarin ketika pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran yang melemparkan batu di dekat kedutaan besar AS di Kairo, beberapa jam setelah 24 demonstran memanjat dinding dan merobek bendera AS terkait film yang menghina Nabi Muhammad.
Sebuah kendaraan polisi dilaporkan dibakar.Laporan awal juga mengatakan bahwa beberapa demonstran terluka, sebagian besar di antaranya menderita efek gas air mata.(fq/aby)