Berlawanan dengan laporan yang telah diterbitkan, Presiden Mesir Muhammad Mursi membantah telah mengirimkan pesan terima kasih kepada rekannya Israel Shimon Peres, kata juru bicara kepresidenan Yassir Ali, Selasa kemarin (31/7).
“Semua yang dimuat di surat kabar Israel dan beberapa website Mesir adalah rekayasa dan tidak berdasar pada kenyataannya,” kata Ali dalam sebuah pernyataan.
Hal ini datang setelah kantor kepresidenan Israel mengkonfirmasi melalui akun resmi Peres di Twitter dan Facebook bahwa presiden Israel telah menerima surat dari Mursi.
Laporan mengklaim bahwa Mursi meminta Peres untuk mengerahkan usaha yang lebih untuk mencapai keadilan dan perdamaian bagi semua orang di wilayah ini, termasuk Israel, dalam sebuah surat yang diduga dikirim untuk menanggapi surat Peres yang memberi selamat kepada Mursi setelah memenangkan pemilu.
Awal bulan ini media Israel melaporkan adanya kunjungan Yitzhak Molcho kek Mesir. Di perjalanan, Molcho, utusan khusus Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, bertemu dengan direktur intelijen Mesir Mourad Mowafy, dan dengan kepala Dewan Tertinggi kepala Angkatan Bersenjata Hussein Tantawi.
Molcho diduga mengatakan kepada pejabat Mesir bahwa Israel menentang setiap perubahan pada Perjanjian Perdamaian Camp David antara kedua negara, dan berharap presiden baru Mesir akan memulihkan keamanan di Sinai.
Sejak pengunduran diri Presiden Hosni Mubarak tahun lalu, para pemimpin di Ikhwanul Muslimin mengatakan bahwa mereka akan menempatkan perjanjian perdamaian 1979 dengan Israel menjadi referendum publik.(fq/ei)