Presiden Mesir Muhammad Mursi memecat jaksa agung negara tersebut, Abdel Meguid Mahmud.
Langkah ini diambil sehari setelah pengadilan membebaskan 24 tokoh yang setia kepada mantan Presiden Husni Mubarak, yang didakwa mendalangi serangan terhadap para demonstran tahun lalu.
Namun Mahmud mengatakan Presiden Mursi tidak berhak memecatnya dan menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengundurkan diri.
“Saya akan tetap menduduki jabatan saya,” kata Mahmud pada Jumat (12/10).
“Berdasarkan undang-undang, lembaga yudisial tidak bisa dipecat oleh eksekutif,” tegas Mahmud.
Laporan televisi pemerintah menyebutkan Presiden Mursi menunjuk Mahmud sebagai duta besar Mesir untuk Vatikan.
Kasus lemah
Sumber-sumber di pemerintah kepada kantor berita AFP mengatakan Mursi mengangkat Mahmud sebagai duta besar karena presiden, sebagai pemegang kekuasaan eksekutif, tidak bisa memecat jaksa agung.
Dekrit yang diterbitkan presiden menunjukkan posisi Mahmud akan digantikan oleh salah seorang penasehat pemerintah.
Banyak kalangan di Mesir yang mengatakan bahwa Mahmud sengaja melemahkan kasus terhadap para pendukung Mubarak, sehingga hakim tidak memiliki pilihan lain kecuali membebaskan para terdakwa.
Mereka yang dibebaskan antara lain adalah dua mantan ketua parlemen, beberapa menteri dan pengusaha.
Hampir 850 orang tewas dalam aksi demonstrasi menentang pemerintah pimpinan Mubarak tahun ini.(fq/bbc)