Presiden baru Mesir, Muhammad Mursi, mendesak Amerika Serikat Sabtu malam lalu untuk mengubah pendekatannya terhadap dunia Arab dalam upaya memperbaiki hubungan dan merevitalisasi aliansi dengan Mesir.
Pernyataan Mursi mengikuti maraknya aksi protes kekerasan anti-Amerika di Kairo yang dipicu oleh sebuah film anti-Islam yang diposting di YouTube. Selama peristiwa ini Mursi meminta demonstran untuk menahan diri meskipun mengutuk film yang menghina Nabi Muhammad tersebut.
Mursi memuji Presiden AS Barack Obama yang bergerak dengan “tegas dan cepat” untuk mendukung revolusi Musim Semi Arab, dengan alasan bahwa Amerika Serikat mendukung hak rakyat untuk menikmati kebebasan yang sama seperti yang dimiliki Amerika.
Tapi dia juga menyatakan keprihatinan tentang nasib rakyat Palestina, yang masih tidak memiliki negara mereka sendiri, kata surat kabar New York Times.
Amerika, katanya, memiliki tanggung jawab khusus bagi Palestina karena Amerika Serikat telah menandatangani perjanjian damai kamp David tahun 1978 yang menyerukan penarikan Israel dari Tepi Barat dan Gaza untuk memungkinkan Palestina memiliki pemerintahan sendiri.
“Selama perdamaian dan keadilan tidak terpenuhi untuk Palestina, maka perjanjian damai tidak akan terpenuhi,” ujarnya.
Menurut The Times, Mursi mengelak ketika ditanya apakah ia menganggap Amerika Serikat sebagai sekutu.
“Itu tergantung pada definisi Anda tentang sekutu,” tegasnya.
Masalah ini menyodok ke garis depan hubungan bilateral awal bulan ini, ketika Presiden Obama menyatakan bahwa Kairo bukanlah sekutu atau musuh.(fq/afp)