Enam belas penjaga perbatasan Mesir yang tewas di tangan kelompok bersenjata dimakamkan hari Selasa (07/08) tanpa kehadiran Presiden Muhammad Mursi.
Presiden Mursi tadinya dijadwalkan hadir di pemakanan ini, namun ia mengunjungi tentara-tentara yang terluka di rumah sakit di Kairo.
Para aktivis di Mesir mengecam ketidakhadiran Presiden Mursi di pemakaman tersebut.
Penjaga perbatasan ini tewas oleh serangan orang-orang bersenjata di Semenanjung Sinai, hari Senin (06/08) yang kemudian membawa dua kendaraan lapis baja Mesir memasuki perbatasan Israel.
Satu kendaraan meledak sementara satunya lagi dihancurkan angkatan bersenjata Israel.
Pemerintah Israel mengatan tentara mereka berhasil menewaskan setidaknya tujuh pria bersenjata.
Namun kelompok Ikhwanul Muslimin di Mesir menuduh badan intelijen Israel, Mossad, sebagai pelaku serangan di perbatasan.
Pernyataan di situs internet kelompok ini menyebutkan insiden tersebut dilakukan oleh Mossad.
Ikhwanul Muslimin mengatakan serangan Israel ini ditujukan untuk melemahkan pemerintah Presiden Mursi.
Pernyataan senada disampaikan kelompok Palestina Hamas yang berkuasa di Gaza.
Menanggapi pernyataan Ikhwanul Muslimin dan Hamas, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan tuduhan tersebut mengada-ada.(fq/bbc)