Situasi di ibukota Libya, Tripoli, berlangsung sangat dramatis. Berbulan-bulan terjadi kebuntuan, sekarang kekuatan oposisi Libya mereka menyatakan berada di ibukota Tripoli. Selama ini, Tripoli tidak dapat dijamah oleh pasukan oposisi, tetapi sekarang kekuatan oposisi telah berada di ibukota Libya, Tripoli.
Dalam beberapa pekan terakhir, kota-kota utama di dekat ibukota Tripoli telah jatuh, dan jika berita itu benar selama 24 jam terakhir, maka kekuatan oposisi telah menguasai ibukota Tripoli, dan berada di sekeliling Kolonel Muammar Gadhafi. Para analis militer Barat, menurut mereka, hanya menunggu hitungan jam, Gadhafi akan menyerah, atau tewas dibunuh oleh pasukan oposisi.
Setelah berbulan-bulan berlangung pertempuran, komandan militer di bagian timur Libya akhirnya berhasil menguasai kota-kota yang dekat Tirpoli. Terakhir pasukan oposisi telah menguasai kota penting, yang menjadi kota pelabuhan minyak, Zawiyah. Pasukan oposisi lebih terkoordinir, dan mengambil alih posisi strategis yang masih dipertahankan oleh pasukan pemerintah Gadhafi.
"Kami telah membuat peningkatan besar dalam memastikan unit-unit pasukan di lapangan berada di bawah tanggung jawab pasukank nasional. Masalah disiplin sudah berakhir," kata juru bicara pasukan oposisi Kolonel Ahmad Bani, di kota minyak strategis dari Brega, setelah menangkap dengan mudah pasukan "Libya".
Dewan Transisi Nasional (NTC), telah membentuk sebuah komite untuk mendorong persatuan kekuatan militer oposisi yang sekarang sudah berada di Tripoli, dan menguasi ibukota Libya.
Situasi di ibukota Tripoli bisa terjadi "chaos", mengingat banyaknya pasukan-pasukan oposisi yang tidak terkoordinasi dalam satu kekuatan militer nasional (NTC), dan pasca jatuhnya Gadhafi ini, masih akan menimbulkan situasi politik dan keamanan yang lebih rumit.
Tetapi, sekarang para panglima di lapangan sedang mengkoordinasikan dengan semua kekuatan militer yang ada dilapangan, menghindari kemungkinan akan terjadinya situasi "chaos", yang akan lebih berbahaya lagi, terutama bagi masa depan Libya, pasca Libya.
Di sisi lain, sisa-sia pasukan yang loyal Gadhafi, yang sebagian mereka belum mau menyerah, dan masih memiliki senjata, masih akan menimbulkan kekacauan keamanan di mana-mana. Inilah masalah baru, pasca jatuhnya pemimpim Libya, Muammar Gadhafi. (mh/tm)