Presiden Republik Arab Sosialis Libya Agung, Moammar al-Qadhafi mengawali rangkaian kunjungannya ke Italia, negara bekas penjajahnya dulu, pada Rabu (10/6) kemarin. Kunjungan ini adalah kali yang pertama sepanjang sejarah.
Qadhafi datang ke Italia dengan mengenakan baju militer lengkap dengan lencananya, tidak memakai jubah khas Libya sebagaimana biasanya. Uniknya, salah satu lencana yang paling mencolok di baju Qadhafi adalah gambar Shaikh Umar Mukhtar, pemimpin spiritual Libya dan juga bapak perjuangan kemerdekaan negara itu yang wafat digantung Italia.
Dengan memakai lencana bergambar tokoh besar Libya yang dijuluki Singa Padang Pasir itu, bukan berarti Qadhafi hendak memprovokasi dan menjatuhkan hubungannya dengan Italia, tetapi justru Qadhafi menegaskan jika sejarah kelam penjajahan Italia atas Libya sudah "termaafkan".
Selain itu, tokoh revolusi Libya itu juga menegaskan, jika bagi rakyat Libya, digantungnya sang tokoh Syaikh Umar Mukhtar laiknya disalibkannya al-Masih dalam keyakinan umat Kristen.
"Karena kecintaan mereka terhadap sosok al-Masih, orang-orang Kristen memakai salib. Dan saya, karena kecintaan saya terhadap Syaikh Umar Mukhtar, saya pakai lencana ini," jelas Qadhafi.
Kunjungan Qadhafi ke Italia mendapat sambutan yang hangat dan sangat terhormat. Segulung karpet merah digelar untuk menyambut kedatangan Qadhafi, serta disambut langsung oleh PM Italia Silvio Berlusconi.
Dalam jumpa pers yang digelar di Roma, Qadhafi mengisyaratkan pihaknya berkomitmen untuk menghapuskan sejarah kelam penjajahan Italia atas negerinya. Hal senada juga dinyatakan oleh PM Italia dengan menegaskan bahwa "pintu masa lalu yang kelam itu telah tertutup".
Sebagai bentuk penghormatannya pula, televisi Italia secara khusus memutar film "Singa Padang Pasir" yang mengisahkan sosok Syaikh Umar Mukhtar dan sejarah perjuangan kemerdekaan rakyat Libya melawan penjajahan Italia.
Selain itu, Qadhafi juga disambut di gedung dewan senat Italia, memberikan ceramah umum kepada rakyat Roma, hingga disiapkan sebuah taman mewah di kota Roma yang dipancangkan di dalamnya kemah khas Libya untuk Qadhafi. (L2/db)