Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad hari ini, Rabu (10/5) tiba di Jakarta. Dalam kunjungannya, Ahmadinejad kembali mengungkapkan keprihatinannya terhadap kebijakan nuklir Barat yang menurutnya tidak lebih sebagai kebohongan besar.
"Saya katakan pada anda, mereka (Barat) tidak khawatir dengan program-program nuklir… mereka sendiri melakukan aktivitas nuklir dan mereka mengembangkannya dari hari ke hari. Mereka setiap harinya melakukan uji coba senjata-senjata pemusnah massal yang baru," katanya setelah bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Mereka pura-pura khawatir, tapi itu semua sebuah kebohongan besar," tegasnya.
Ahmadinejad menyatakan, rakyat Iran merasa tersinggung dengan ‘keputusan salah’ yang diambil oleh dunia internasional. "Rakyat Iran mampu membela hak-hak dan kepentingannya," sambung Ahmadinejad.
Ia menegaskan bahwa pertahanan rakyat Iran bukan hanya dalam hal mempertahankan hak dunia Islam tapi juga hak semua penduduk dunia. Menurutnya, setiap bangsa berhak memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan hak-hak itu tercantum dalam pasal-pasal kesepakatan non proliferasi.
Mengomentari kunjungan Ahmadinejad, Menlu Indonesia Hassan Wirajuda mengatakan, "Kunjungan ini akan menjadi kesempatan untuk yang pertama kalinya bagi kita, mendengarkan langsung bagaimana respon Iran atas solusi yang ditawarkan," terkait program nuklirnya.
Menurutnya, isu seputar program nuklir Iran merupakan isu yang penting. Ia juga menyatakan dukungan Indonesia terhadap pengembangan program nuklir yang digunakan untuk tujuan damai.
"Ini merupakan hak kedaulatan setiap bangsa. Namun kami konsisten menentang pengembang senjata-senjata nuklir," kata Wirajuda.
Kedatangan Presiden Iran ke Indonesia, diharapkan bisa meningkatkan hubungan perekonomian dan perdagangan kedua negara. Investasi Iran di Indonesia di sektor minyak dan gas nilainya mencapai milyaran dollar. (ln/aljz)