Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad menyatakan bahwa negaranya telah bergabung dengan kelompok negara yang memiliki teknologi nuklir. Dalam pidatonya yang disiarkan televisi Iran, Selasa (12/4), Presiden yang bersahaja ini mengatakan Iran memutuskan untuk mengembangkan industri pengayaan uraniumnya.
"Saya secara resmi mengumumkan bahwa Iran bergabung denga kelompok negara-negara yang memiliki teknologi nuklir. Ini adalah hasil perjuangan bangsa Iran. Berdasarkan aturan internasional, kami akan melanjutkan langkah kami sampai kami mencapai produksi pengayaan uranium dalam skala industri," ujar Ahmadinejad dalam pidatonya dari kota Mashhad.
Ia juga menegaskan bahwa, Barat harus menghormati hak Iran mengembangkan teknologi nuklirnya untuk tujuan damai.
"Saya menasehati mereka agar menghormati hak Iran untuk mengembangkan teknologi nuklirnya dan tidak terus menerus menimbulkan kebencian di kalangan Barat sendiri terhadap bangsa kami. Kami sudah berulang kali mengatakan bahwa Iran tidak butuh senjata pemusnah massal," tegas Ahmadinejad.
Penegasan Ahmadinejad ini disampaikan hanya beberapa jam setelah mantan presiden Iran Akbar Hashemi Rafsanjani mengungkapkan bahwa Iran sedang memproduksi pengayaan uranium dari 164 mesin pengayaan yang dimilikinya.
"Kami mengoperasikan unit pertama yang terdiri dari 164 mesin pemisah, gas disuntikan dan kami mendapatkan hasilnya dalam skala industri. Ada kebutuhan untuk memperluas operasi jika kita harus menghasilkan output dalam skala industri, dibutuhkan 10 unit untuk rencana pengayaan uranium," kata Rafsanjani seperti dikutip kantor berita Kuwait, Kuna.
Menteri Pertahanan AS Donald Rumsfeld menolak berkomentar atas klaim Irak yang sudah sukses melakukan pengayaan uranium. "Saya lebih suka menunggu dan melihat apa yang akan dikatakan para ahli kami tentang hal ini," kata Rumsfeld.
Sementara itu, juru bicara Gedung Putih Scott McClellan mengatakan, Iran sudah bergerak ke ‘arah yang salah’ lewat program nuklirnya, dan jika Iran tetap keras kepala, AS akan membicarakan langkah selanjutnya dengan Dewan Keamanan PBB.
Pernyataan Ahmadinejad makin menambah kekhawatiran Barat akan program nuklir Iran. Mereka takut Iran menyalahgunakan program nuklirnya untuk membuat bom atom. Badan Energi Atom Internasional pada Maret lalu mengatakan bahwa Iran sudah mulai melakukan pengujian terhadap 20 mesin pengayaan uraniumnya.
Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Gholamreza Aghazadeh pada Februari menyatakan Iran sudah mulai melakukan pengisian bahan bakar uraniumnya, tapi hanya menggunakan sedikit mesin pengolahan dan masih dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk melakukan operasi secara penuh.
Namun pada Selasa kemarin, ia mengumumkan tentang pengayaan uranium negaranya. "Dengan bangga saya mengumumkan bahwa kami sudah memulai pengayaan uranium sampai tingkat 35 persen," katanya dalam siaran televisi. Pengayaan itu dilakukan di pusat pengembangan nuklir Natanz yang terletak di selatan kota Tehran. Masing-masing rangkaian mesin pengayaan terdiri dari 164 unit. Menurut para ahli, untuk menghasilkan materi yang cukup bagi pembuatan bom atom, diperlukan sekitar 1.500 mesin pengayaan yang dioperasikan secara optimal. (ln/aljz)