Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad kembali melontarkan pernyataan pedas terhadap Amerika Serikat. Ia mengecam pertemuan tingkat tinggi keamanan nuklir yang berlangsung di Washington, DC atas gagasan Presiden AS, Barack Obama.
Ahmdinejad menyebut pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan dari 47 negara itu sebagai pertemuan yang "memalukan bagi kemanusiaan." Negara Iran, yang selama ini program nuklirnya menjadi sasaran "tembak" AS tidak diundang dalam konferensi yang dibuka pada hari Senin (12/4).
"Pertemuan tingkat tinggi dunia yang berlangsung hari ini bertujuan untuk menghinakan umat manusia. Orang-orang bodoh yang mengorganisir pertemuan itu mirip orang-orang yang bebal, dungu, yang mengacungkan pedang saat mereka menghadapi berbagai celaan, tanpa mau menyadari bahwa masanya untuk bersikap seperti itu sudah berakhir," kecam Ahmadinejad.
Lewat pernyataannya, Presiden Iran itu ingin membuktikan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan program nuklir Iran, karena program nuklir Iran ditujukan untuk kepentingan damai. Iran sendiri akan menggelar pertemuan serupa di Tehran hari Sabtu mendatang, yang akan difokuskan pada pembahasan tentang perlucutan senjata nuklir.
Al-Jazeera menyebutkan, meski Iran tidak diundang dalam pertemuan tingkat tinggi di Washington DC, masalah nuklir Iran akan menjadi topik pembicaraan pertemuan bilateral antara Presiden Barack Obama dan Raja Yordania, Raja Abdullah.
Obama nampaknya akan menggunakan tangan Raja Abdullah untuk menekan Iran agar menghentikan program nuklirnya, jika perlu dengan menggunakan sanksi.
AS tetap berambisi untuk menutup program nuklir Iran meski Menteri Pertahanan AS pada ahad kemarin mengakui bahwa Iran tidak memiliki kemampuan untuk membuat senjata nuklir dan program nuklir Iran berjalan lebih lambat dari yang dipekirakan selama ini.
"Saya hanya ingin mengatakan dan ini adalah penilaian kami, bahwa mereka (Iran) tidak memiliki kemampuan membuat senjata nuklir. Belum," kata Gates dalam wawancara di program "Meet the Press" NBC.
Di sisi lain, Gates membantah sinyalemen yang mengatakan bahwa pemerintah AS tidak lagi melihat Iran sebagai negara yang akan memiliki kekuatan senjata nuklir. "Kami belum … menarik kesimpulan itu, bahkan kami melakukan apapun yang bisa kami upayakan untuk tetap melihat Iran sebagai negara yang berpotensi membuat persenjataan nuklir," ujar Gates. (ln/aljz/mol)