Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad mengkritik kebijakan nuklir Presiden AS Barack Obama dan mengingatkan Obama untuk tidak melakukan kesalahan AS di masa pemerintahan George W. Bush.
"Saya ingatkan Tuan Obama untuk berhati-hati jika ia ingin mengikuti langkah yang dilakukan Bush, negara-negara lain akan memberikan respon yang sama kerasnya dengan respon mereka terhadap kebijakan Bush," kata Ahmadinejad dalam pidatonya di kota Orumiyeh.
"Kami tidak menginginkan Obama mengalami nasib yang sama dengan Bush. Ia (Obama) harus hati-hati dengan sikap dan pernyataannya," lanjut Ahmadinejad.
Seperti diberitakan, pemerintahan Obama baru saja mengumumkan kebijakan nuklirnya yang baru dalam "Nuclear Posture Review" (NPR) setebal 50 halaman., yang isinya menyatakan bahwa AS akan membatasi penggunaan senjata nuklirnya hanya pada negara-negara yang tidak mengembangkan fasilitas nuklir.
Secara tidak langsung, AS menunjukkan bahwa kebijakan baru itu tidak berlaku pada negara-negara seperti Iran dan Korea Utara, dua negara yang oleh AS dituding memanfaatkan program nuklirnya untuk membuat persenjataan.
Ahmadinejad dalam pidatonya mengatakan bahwa kebijakan nuklir AS yang baru tidak lepas dari pengaruh tekanan kelompok lobi Israel dan para kapitalis dan kontradiksi dengan kebijakan "perubahan" yang didengung-dengungkan Obama.
"Beberapa bulan yang lalu, Obama mengatakan secara terbuka di depan PBB bahwa ia datang dengan slogan ‘perubahan’ dan bahwa ia tidak mau mengulangi kesalahan yang dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya … tapi pernyataan Obama kemarin bertolak belakang dengan slogannya," kritik Ahmadinejad.
Saat mengumumkan kebijakan NPR barunya kemarin, pemerintahan Obama menyerukan negara-negara yang mengembangkan nuklir untuk mematuhi kesepakatan non-proliferasi nuklir (NPT), meski AS sendiri menolak untuk menandatangani kesepakatan itu.
AS juga berulang kali menuding Iran tidak mematuhi kewajiban-kewajibannya seperti yang diatur dalam NPT, padahal pengembangan nuklir Iran diawasi ketat oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan dari hasil pemantauan IAEA, Iran dinyatakan tidak berpotensi membuat senjata nuklir. (ln/prtv)