Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad tidak gentar dengan ancaman Amerika Serikat. Ia menegaskan bahwa AS tidak akan mampu menimbulkan kerusakan di Iran dan mengatakan bahwa rakyat AS yang bijak, tidak akan membiarkan presidennya menyerang Iran.
Pernyataan itu dilontarkan Ahmadinejad dalam wawancara dengan stasiun televisi nasional Iran, Selasa (23/1).
"Mereka (AS) tidak benar-benar dalam posisi akan melakukan serangan ini. Saya yakin banyak orang bijak di AS yang tidak akan membiarkan ini terjadi, " katanya.
Ia menambahkan, retorika AS terhadap Iran tidak berkembang. "Pada tahun 2003, mereka secara terbuka mengancam akan menyerang Iran. Sekarang, secara tidak langsung juga melontarkan ancaman itu, " tukasnya.
"Mereka ingin menekan kita karena mereka melihat bangsa Iran sebagai penghalang bagi tujuan-tujuan mereka di wilayah ini. Tapi mereka tidak akan bisa menekan kita, " tegas Ahmadinejad.
Sementara itu, Amerika Serikat sudah pamer kekuatan dengan menempatkan sejumlah armada perangnya di kawasan Teluk, salah satunya adalah kapal induk USS John C Stennis. Menurut Menteri Pertahanan AS, Robert Gates, pengerahan armada perangnya ke kawasan Teluk untuk menunjukkan pada Iran bahwa kekuatan militer AS tidak kecil.
Sikap keras Ahmadinejad terhadap program nuklir Iran, sempat dikritik oleh media massa Iran yang menuduh Presiden Iran itu telah memicu ketidaksenangan negara-negara lain terhadap Iran.
Mengomentari kritikan itu, dalam wawancaranya Ahmadinejad mengatakan, "Iran tidak sedang mencari konfrontasi dengan siapapun."
Sementara itu, menjawab tuduhan bahwa ia sudah gagal mengatasi persoalan ekonomi di dalam negeri. Ahmadinejad menyatakan bahwa ia mewarisi inflasi ekonomi, sejak ia menjadi presiden pada tahun 2005.
Ia juga mengatakan, kenaikan harga-harga antara lain disebabkan oleh datangnya musim dingin yang lebih cepat dan ia menyebut laporan media massa yang terlalu mengada-ada. (ln/aljz)