Gugurnya Syamil Basayev menjadi duka bagi sahabat-sahabatnya sesama pejuang Chechnya. Situs pejuang Chechnya di internet menyampaikan sejumlah kalimat mengenang jasa dan kharisma tokoh yang kini menjadi simbol pejuang Chechnya itu.
“Kaukasus bukan hanya Chechnya, telah ditinggalkan banyak tokoh besarnya, simbol perjuangan, tokoh mujahidnya sebelum kepergian komandan Syamil Basayev,” demikian pembuka kalimat yang tertulis dalam situs mereka.
Mereka menyatakan tak akan melupakan peran Basayev saat mereka menghadapi blokade pasukan Rusia yang jumlahnya 10 ribu tentara di Grozny, tahun 1996.
Ketika itu, selama kurang lebih empat bulan, Grozny dihujani ragam serangan dengan bom dan senjata. Militer Rusia, mengklaim Basayev tak mungkin lolos dalam serangan ‘gila’ itu, kecuali dalam kondisi menjadi mayat atau tahanan perang. Tapi Allah swt menyelamatkan Syamil Basayev dan para sahabatnya dalam sebuah skenario perjuangan yang kelak akan dipublikasikan dalam situs pejuang Chechnya.
“Bangsa Chechnya takkan melupakan nama dan perjuangan Syamil Basayev selama enam tahun dengan satu kaki, hingga publik Rusia begitu ketakutan hanya sekedar mendengar namanya. Bangsa Chechnya tidak akan melupakan kepahlawanan Basayev. Semoga Allah merahmatimu dan menerimamu dalam jajaran para syuhada,” demikian kalimat penutup artikel perpisahan mereka.
Dalam tema lain, mereka juga mengkritik pemerintah Rusia yang menggambarkan Basayev sebagai tokoh berdarah dingin yang membuat kematian ratusan anak-anak dalam tragedi pengepungan dan penyanderaan sebuah sekolah di Beslan. Menurut mereka, kematian anak-anak sengaja di-blow up oleh Presiden Rusia Vladimir Putin untuk lebih mendramatisir ‘kebuasan’ para pejuang Chechnya, pimpinan Basayev. “Padahal tangan Putin hingga kini masih basah dengan darah anak-anak dan kaum wanita di Chechnya, saat menggempur Grozny. Putin pura-pura lupa terhadap pembantaian massal yang bisa diekspos oleh pejuang Chechnya melalui beragam fasilitas terbatasnya. Putin mengangkat kasus Beslan hanya untuk mencemarkan nama Basayev."
Kematian Basayev, menurut mereka, tidak akan mengendurkan semangat kemerdekaan yang selama ini mereka perjuangkan. “Syamil Basayev akan tetap menjadi simbol perjuangan Chechnya, sebagaimana Imam Syamil yang telah lebih dahulu syahid dan hingga kini tetap menjadi simbol jihad di Chechnya. Kami yakinkan semua saudara-saudara kami bahwa di Chechnya, seluruhnya adalah Syamil Basayev, dan kematiannya akan semakin menambah semangat perjuangan Chechnya,” demikian salah satu kutipan perkataan Presiden Chechnya, Omar Dakov. (na-str/qqz)